Laman

Kamis, 27 Februari 2014

Testimoni Warga terhadap CSR PT Tirta Investama




Kumpulan Pesnab


1. Kenikir (marigold)
Kenikir selain daunnya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran, kenikir yang warna bunganya berlainan dapat digunakan sebagai bahan pestisida alami.
Bahan : 1 kg bunga kenikir (kenikir) bisa juga ditambahkan bahan-bahan lain.
Cara membuat :
Tempatkan 1 kg bunga kenikir dalam tempat bisa dari plastik atau gerabah. Tuangkan air mendidih sebanyak 10 liter dan diamkan selama 24 jam. Saringlah dan ambil airnya.
Cara penggunaan :
Air larutan tersebut disiramkan pada lahan tanaman yang terkena nematoda akar.


2. Daun Sirih dll.
Bahan :
1. Daun Sirih 6 genggam
2. Belerang ¼ kg
3. Labu Siam 2 kg
4. Jinten ¼ kg
Cara pembuatan : Labu siam diparut sampai halus dan kemudian diperam. Ambil airnya. Belerang, daun sirih, jinten, ditumbuk hingga halus. Campur ketiga bahan tersebut dalam air perasan labu siam. Aduklah hingga merata. Larutan tersebut kemudian didiamkan hingga 1 minggu.
Penggunaan : Campurlah larutan tersebut setiap 1 liter dengan 10 liter air dan semprotkan pada waktu matahari bersinar, atau setelah matahari terbenam.


3. Tembakau
Bahan :
Daun tembakau (sebaiknya limbahnya) 200 kg
Cara membuat :
Daun tembakau dihancurkan dengan mesin penghancur atau pisau menjadi serpihan kecil.
Aplikasi :
Benamkan 200 kg serpihan limbah daun tembakau per hektar lahan di sekitar perakaran tanaman atau dibenamkan bersama pupuk.


4. Biji Mimba
Bahan :
Biji mimba 20 gr atau daun mimba 50 gr
Deterjen atau sabun colek 1 gr
Air 1 liter
Cara membuat :
Haluskan biji atau daun mimba. Jika ada, penghalusan bahan tersebut dapat menggunakan blender. Bahan tersebut dicampurkan dalam 1 liter air dan ditambahkan 1 cc deterjen cair atau sabun colek. Larutan diendapkan semalam dan keesokan harinya disaring. Larutan yang sudah disaring siap digunakan.
Aplikasi :
Semprotkan larutan ke tanaman yang terserang penyakit. Apabila campuran daun atau biji mimba hendak diaplikasikan ke daerah perakaran maka campuran bahan tersebut tidak perlu disaring terlebih dahulu, tetapi langsung disiramkan ke daerah perakaran. Selain berperan sebagai pestisida nabati, bahan ini juga dapat berperan sebagai pupuk.


5. Daun Cengkih
(Ramuan untuk mengendalikan jamur Fusarium oxysporum penyebab penyakit busuk batang pada tanaman panili)
Bahan :
Daun cengkih 50-100 gr
Cara membuat :
Daun cengkih dihancurkan sampai berbentuk serbuk atau tepung.
Aplikasi :
Taburkan dan benamkan tepung daun sengkih ke dalam tanah di sekitar perakaran tanaman sebanyak 50-100 gr per tanaman.

x Mengatasi busuk batang dan layu pada tomat

Bunga kertas atau Bougenville


Bunga kertas atau bougenville dapat juga digunakan sebagai bahan pestisida alami.
Bahan :
1. Daun Bougenville 1 kg
2. Susu sapi 1 liter
Caranya :
Masukkan 1 kg daun bunga kertas taruhlah tong, masukkan air mendidih dan diamkan selama 24 jam. Tambahkan 1 liter air susu sapi rebus. Saringlah air larutan tersebut. Ramuan ini sudah siap dipakai sebagai pestisida alami dengan diencerkan 10 kali.

Hama dan penyakit yang dikendalikan adalah penyakit layu pada pisang dan lada, dan juga mengendalikan terjadinya penyakit pada tanaman.

Keadaan Wilayah dan Peta Wilayah


Kecamatan Gekbrong Kabupaten Cianjur memiliki luas lahan 4.788,87 ha, yang meliputi delapan desa, yaitu Desa Cikancana, Cintaasih, Sukaratu, Bangbayang, Songgom, Cikahuripan, Gekbrong dan Kebonpeuteuy. Wilayah Kecamatan Gekbrong sebagian besar berupa lahan darat/kering yakni seluas 3.534,470 ha (73,80.%) sedangkan lahan sawah hanya seluas 1.254,400 ha (26,20 %). Secara umum lahan sawah tersebut berpengairan pedesaan tetapi potensi air untuk kebutuhan usahatani mencukupi setiap musimnya. Luas sawah terbesar berada di Desa Bangbayang  213,170 ha(17,00 %) sedangkan luas lahan sawah paling kecil terdapat di Desa Gekbrong yaitu  49,000 ha  (3,90 %.)
Letak Geografis
Secara administratif wilayah Kecamatan Gekbrong berbatasan dengan wilayah lain,
 sebagai berikut :
·           Sebelah utara berbatasan dengan wilayah kecamatan Warungkondang
·           Sebelah selatan berbatasan dengan wilayah kecamatan Cibeber dan Kabupaten Sukabumi
·           Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kecamatan/Kabupaten Sukabumi
·           Sebelah timur berbatasan dengan wilayah Kecamatan Cibeber dan kecamatan Warngkondang

Rabu, 26 Februari 2014

BATAS MAKSIMUM RESIDU PESTISIDA PADA BEBERAPA KOMODITAS HORTIKULTURA



Penggunaan pestisida dalam proses produksi pertanian dapat mengakibatkan terdapatnya residu pestisida pada hasil pertanian yang dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat.  Oleh karena itu untuk mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan terjadinya bahaya pestisida, maka perlu ditetapkan batas maksimum residu pestisida pada hasil pertanian.  Berikut ini disajikan batas maksimum residu pestisida pada beberapa  komoditas sayuran, berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan Menteri Kesehatan, Nomor: 881/MENKES/SKB/VIII/1996   :   Tahun 1996.   
     711/Kpts/TP.270/8/96

 Bawang merah (Onion) *)


Jenis Pestisida


Batas  Maks.Residu (mg/kg)


Jenis Pestisida


Batas  Maks.Residu (mg/kg)

Aldikarb
Aldrin
Benalaksil
Benomil
Dieldrin
Diklofluanid
Dikloran
Dikuat
Dimetoat
Endosulfan
Etion
Etoprofos
Etrimfos
Fenitrotion
Fensulfotion
Fention
Folpet
Hidrazit meleat
Iprodion
Isofenfos
Kaptafol
Karbendazim
Karbofuran
Klorfenvinfos
Klorotalonil
Klorpirifos
Mefinfos
Metalaksil
Metomil
Monokrotofos
Oksamil
Ometoat
Permetrin
Pirimifos metil

0,05
0,1
0,2
2
0,1
0,1
10
0,1
0,2
0,2
1
0,2
0,05
0,05
0,1
0,1
2
15
0,1
0,1
0,5
2
0,1
0,05
5
0,05
0,1
0,05
0,2
0,1
0,05
0,1
5
1

Poksim
Pirimikarb
Sianofenfos
Sipermetrin
Tiabendazol
Tiofanat metil
Triadimefon
Triazofos
Vinklozolin

 

Buncis (Beans)








 


Aldikarb
Deltametrin
Etiofenkarb
Fenvalerat
Flusitrinat
Iprodion
Karbendazim
Lindan
Metomil
Oksamil
Ometoat
Permetrin
Pirimikarb
Propargit
Sipermetrin
Vinklozolin

0,05
0,5
0,05
0,1
0,1
0,1
0,1
0,1
1




Batas  Maks.Residu (mg/kg)

0,1
1
0,2
0,1
0,05
0,2
2
1
0,1
0,2
0,2
0,1
0,1
0,2
0,05
2
*) dianggap sama dengan Bawang Bombay




Wortel (Carrot)                                                                                                          Lanjutan Tomat

 

enis Pestisida
 


Batas  Maks.Residu (mg/kg)




Jenis Pestisida
 
 


Batas  Maks.Residu (mg/kg)

Aldrin
Dieldrin
Dikloran
Endosulfan
Fenamifos
Fentin
Fosfamidon
Kaptafol
Karbaril
Karbofuran
Klordan
Klorfenvinfos
Klorotalonil
Klorpirifos metil
Lindan
Mefinfos
Metalaksil
Monokrotofos
Oksamil
Ometoat
Orto Fenil Fenol
Pirimifos metil
Pirimikarb
Tiofanat Metil
Tiometon
Triazofos
Triklorfon

 

Tomato (Tomato)
 



Aldikarb
Amitraz
Asefat
Benalaksil
Benomil
Bromide anorganik
Diflubenzuron
Diklofluanid
Dikloran
Dikofol
Ditiokarbamat
Etefon
Etion
Etoprofos
Etrimfos

0,1
0,1
10
0,2
0,2
0,2
0,2
0,5
2
0,5
0,1
0,05
1
0,5
0,2
0,1
0,05
0,05
0,1
0,05
20
1
0,05
5
0,05
0,1
0,05




Batas  Maks.Residu (mg/kg)

0,5
0,5
0,5
0,5
5
75
1
2
0,5
1
3
3
2
0,2
0,2

Fenbutatin oksida
Fenitrotion
Fensulfotion
Fention
Fenvalerat
Flusitrinat
Folpet
Forat
Fosalon
Fosfamidon
Heptaklor
Iprodion
Kaptafol
Kaptan
Karbaril
Karbofenotion
Karbofuran
Klordan
Klorfenvinfos
Klorobenzilat
Klorotalonil
Klorpirifos metil
Lindan
Malation
Mefinfos
Metalaksil
Metamidofos
Metidation
Metiokarb
Monokrotofos
Oksamil
Ometoat
Orto fenil fenol
Paration metil
Permethrin
Pirimifos metil
Pirimikarb
Poksim
Propargit
Quintozin
Siheksatin
Sipermetrin
Tiabendazol
Tiobenkarb
Tiofanat metil
Tiometon
Tolifluanid
Triadimefon
Triforin
Vinklozolin

1
0,5
0,1
0,5
1
0,2
5
0,1
1
0,2
0,02
5
5
15
5
0,02
0,1
0,02
0,1
0,2
5
0,5
2
3
0,2
0,5
0,01
0,1
0,2
1
2
1
10
0,2
0,1
1
1
0,2
2
0,1
2
0,5
2
1
5
0,5
2
0,5
0,5
3