Laman

Sabtu, 29 Maret 2014

EM5 Pestisida organik

Kuliah Kedua adalah EM5 Pestisida organik
Resep II
Bahan :
Molas / tetes atau gula 100 ml/0.5 ons, EM-4 100 ml, cuka makan / cuka aren 100 ml, alkohol (40%) 100 ml, air cucian beras yang pertama 1000 ml.
Cara membuat :
Kelima bahan dicampur dan dimasukkan ke dalam botol / jirigen yang ada tutupnya. DIkocok setiap pagi dan sore hari. Buka tutup botol / jirigen untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung. Kurang lebih 15 hari pengocokan dihentikan (setelah tidak ada gas yang terbentuk), biarkan lagi selama 7 hari.
Dosis :
Campurkan EM-4 sebanyak 5-10 ml/liter air. Larutan EM5 sebaiknya disemprotkan pada sore hari menjelang matahari terbenam.
Bahan Resep II
Bahan:
a. Molas/tetes atau gula 100 ml/0,5 ons.
b. EM4 100 ml.
c. Cuka aren / cuka makan 100 ml.
d. Alkohol 40% 100 ml.
e. Air cucian beras yang pertama 1000 ml.
f. Jahe, legkuas, kencur, kunyit, temulawak, temugiring, dan lain lain masing masing 1 jari jempol tangan
g. Sereh 2 batang
h. Bawang merah 3 sampai 5 siung
i. Bawang putih 5 sampai 10 siung
j. Daun mindi/nimba 1 sampai 2 ons
k. Brontowali / antawali 10 cm
Cara pembuatan:
hancurkan semua bahan dengan cara di tumbuk atau agar lebih halus bisa menggunakan blender kemudian dicampur dan masukkan kedalam wadah yang miliki tutup. masukkan seluruh bahan dalam jerigen beserta ampas ampasnya kemudian kocok hingga merata simpan dalam suhu ruangan dan derigen dalam keadaan tertutup
b. Kocok pagi dan sore.
c. Buka tutup botol untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi.
d. Kurang lebih 15 hari pengocokan dihentikan (setelah tidak ada gas yang terbentuk).
e. Biarkan selama 7 hari. baru EM5 siap di gunakan
cara mengunakan atau cara aplikasi EM5:
Campuran EM5 sebanyak 5-10 ml/Liter, penyemprotan sebaiknya sore hari menjelang matahari terbenam atau pada malam hari
Catatan :
1. Di alam serangga dapat dipisahkan menjadi 2 (dua) golongan berdasarkan sifat-sifatnya, yaitu :
a. Serangga bersifat sebagai hama/parasit.
b. Serangga pencegah hama/predator. Pada serangga pencegah hama(predator) secara alami ia memangsa serangga-serangga hama. Dia bisa demikian karena di dalam tubuhnya ada zat antioksidan. Pada serangga pencegah hama, bila terkena semprotan EM5 justru zat antioksidan ini akan menjadi lebih aktif dan kuat.Namun sebaliknya pada serangga hama yang terkena semprotan EM5, maka badannya menjadi keriput/kisut/berkerut, kemudian karena tidak mau makan akhirnya mati. Kalau serangga hama tetap makan tanaman yang disemprot EM5 berarti juga makan zat antioksidan, maka pertumbuhannya menjadi terhambat/kurang. Bahaya serangan serangga hama akut tetap terhindar.
2. Mulailah penyemprotan EM5 dimulai sejak perkecambahan tanaman sebelum hama menyerang. Namun perlu diperhatikan, biasanya tanaman tertentu tidak tahan daunnya disemprot dengan campuran yang mengandung alkohol. Daun muda biasanya akan terbakar dan pertumbuhan menjadi kurang baik, terutama bagi tanaman semusim. Tandatandanya ada bintik terbakar pada daun.
3. Pembuatan EM5 dapat dicampur dengan bahan rempah-rempah (jahe, sirih, pinang, kunyit, kencur, sereh, dan sebagainya) yang diekstrak dahulu agar memberi aroma khusus. Menurut pengalaman Sdr. G.J. Umpel (KTNA) dari Manado yang disampaikan pada Seminar Nasional Pertanian Organik April 1997, bahwa EM5 yang dicampur dengan ekstrak rempah-rempah menjadi lebih efektif.
Penambahan ekstrak bahan organik yang mengandung obat-obatan seperti bawang putih, merica, lidah buaya, buah muda hasil penjarangan dan rumput-rumput muda tertentu sangat dianjurkan. Pencampuran EM5 dengan rempah rempah jenis tertentu dengan tujuan untuk memberikan aroma khusus yang tidak disukai serangga. Rempah-rempah dan jenis tanaman obat juga mengandung antioksidan.
4. Penyemprotan tanaman dengan EM5 sebaiknya dilakukan secara teratur, misalnya setiap minggu sekali, pada sore hari atau setelah hujan lebat. Akan tetapi jika tanaman kita telah diserang hama sebaiknya penyemprotan dilakukan setiap hari.
6. Penggunaan EM5 dengan dosisi yang berlebihan tidak menimbulkan efek residu seperti pestisida dan herbisida. Bahkan sebaliknya semakin banyak Bakteri EM5 yang kerja lembur akan meningkatkan timbulnya zat antioksidan yang berarti semakin memperkuat daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit tanaman. Dengan demikian penggunaan obat-obatan bagi tanaman berkurang dan justru malah tidak diperlukan lagi, jadi jelas lebih efisien.
Insektisida Alami
Hama dan Penyakit
Manajemen hama dan penyakit, mencakup kegiatan-kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang dapat menyebabkan penurunan produksi dan mutu, dengan memperhatikan aspek keamanan produk dan kelestarian lingkungan serta sumber daya alam. Pengendalian OPT dilakukan dengan prinsip Pengendalian Hama Penyakit Terpadu (PHT).
Prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT).
PHT dapat dilakukan dengan cara :
- Fisik, membunuh organisme pengganggu secara manual
- Biologi, memanfaatkan peranan agens hayati seperti predator dan patogen
- Kultur teknis, dengan penanaman varietas toleran, pengaturan jarak tanam, pengaturan drainase, pemupukan berimbang, penjarangan buah, dll.
- Kimiawi, merupakan alternatif terakhir, dengan mempertimbangkan ambang ekonomi.

pakan ikan lele

Kuliah Bagian Satu Pak Udik Waluyo pakan ikan lele
Mengkudu
Khasiat mengkudu bagi "si kumis" adalah dapat mengobati penyakit yang disebabkan oleh bakteri aeromonas hydrophila. Siapkan 1-2 buah mengkudu matan, 15 lembar daun pahit-pahitan, dan antibiotik enrofloxacin sebanyak 1/3 sendok teh. Tumbuk mengkudu sampai halus dan rebuslah daun pahit-pahitan samapai mendidih, lalu ambil airnya. Campurlah bahan tersebut ke dalam 3 kg pakan, lalu aduk hingga rata sekita 3-5 menit. Herbal siap diberikan ke ikan yang sakit.
2. Daun Pepaya
Stamina lele kerap menurun saat terkena curahan air hujan yang berlebih. akibatnya, ikan malas makan dan bergerak. Untuk menghindari hal itu, berikan campuran 60 g garam dan cacahan 2-3 lembar daun pepaya sesaat setelah hujan. Cara membuatnya, aduklah kedua bahan itu dalam seember air (5 liter air), lalu tuangkan kek kolam seluas 1 m2. Dengan cara seperti itu, stamina lele selalu prima.
3. Jahe
Saat musim hujan, biasanya bibit lele berumur 3-4 minggu kerap mendongak tanda terserang kembung. Penyakit ini menjadi masalah yang cukup serius bagi pembenih karena dapat mengakibatkan kematian bibit hingga 80%. Ekstrak jahe dapat diberikan agar bibit lele terhindar dari penyakit kembung. Cara membuatnya, parut jahe sebanyak 10 gram dan campur dengan air. Kemudian, tebarkan larutan di dalam kolam seluas 1-2 m2. Dengan cara itu, bibit lele lebih tahan penyakit dan kematian pun dapat ditekan.
4. Bawang Putih
Khasiat bawang putih bagi "si kumis" adalah meningkatkan nafsu makannya. Penggunaannya cukup mudah. siapkan 1 bonggol. Bawang putih ditumbuk sampai halus, kemudian diambil airnya. Aplikasinya, cukup percikan air bawang putih tersebut ke kolam. Satu bonggol bawang putih dapat digunakan untuk kolam dengan luas 8 m2.
  • Target patogen: Bakteri penyebab radang, bengkak dan kemerahan atau borok
    Kandungan aktif : Asam klorogenat, elaidic acid, physalin
    Dosis Efektif: Daun dan buahnya direbus (15-30 g) dalam 100 ml air atau kering (5-10 g) dalam 100 ml air, lalu digunakan untuk perendaman

    3. Eceng Gondok (Eichornia crassipes)
    Aplikasi : Untuk menjaga kualitas air karena dapat menyerap polutan, jika populasi tanaman sudah padat, segera dikurangi
    Untuk tempat menempel telur ikan, setelah menetas larva ikan berlindung di akar-akar eceng gondok
    Target patogen : Berfungsi untuk memperbaiki kualitas air.
    Kandungan aktif : Si02, kalsium, magnesium, kalium, natrium, klorida, copper, mangan, zat besi, saponin, carotene, polifenol,delphinidin 3-diglucoside
    Dosis efektif : Masukkan tanaman ini pada 20 sampai 25% bagian dari kolam

    4. Gamal, Liridiyah (Glyriceridia sephium)
    Aplikasi :Daun segar yang digunakan diremas dicampur air, disaring dan hasil saringannya yang dimasukkan ke kolam
    Target patogen :Hama dan predator : ikan liar, ular, burung, kepiting, katak
    Kandungan aktif :Saponin, flavonid, polifenol
    Dosis efektif :6 kg daun dicacah, dicampur dengan air, hasil saringannya dimasukkan ke kolam dengan luas 100m2, 2 hari kemudian bangkai predator mengapung, air dibuang dan air diganti 2-3 kali hingga air tidak berasa pahit lagi

    5. Jambu Biji (Psidium guajava)
    Aplikasi : Melalui pakan dan perendaman
    Target patogen: Bakteri : Aeromonas hydrophilapenyebab penyakit bercak merah
    Kandungan aktif :Daun jambu biji kaya akan tanin, tripenoid, guaijavolic, oleanolic, asam ursolic, asam psidiolic dan flavonoid. Selain itu juga mengandung polifenol yang bersifat minyak esensial yang bekerja dengan menghambat kerja enzim tertentu dan aktivitas antioksidan.
    Dosis Efektif : 4-5 g daun dicacah halus dicampur air 1 liter, dan selanjutnya dicampur dengan pakan
    1-2 g daun dicacah halus dicampur air sebanyak 5 liter, digunakan untuk perendaman ikan yang sakit selama 48 jam

    6. Kelor (Moringa oleifera Lamk.)
    Aplikasi:Melalui perendaman
    Target patogen :Bakteri : Aeromonas hydrophila penyebab penyakit bercak merah dan Streptococcus agalactiae penyakit dengan gejala berenang tak beraturan, mata menonjol, badan kehitaman
    Kandungan aktif :minyak behen, minyak terbang, myrosine, emulsine, alkaloida pahit tidak beracun, vitamin A, B1,
    Dosis Efektif :5 g daun dicacah halus dicampur air 100 ml, hasil saringannya dicampur air digunakan untuk perendaman
    7. Ketapang (Temmalia cattapa)
  • Aplikasi :Melalui perendaman
    Daun ketapang dijemur selama 6 jam lalu masukkan ke kolam selama 2-3 hari untuk menurunkan pH air sebelum ikan dimasukkan ke kolam. PH air yang terlalu tinggi (8-9) akibat penumpukan bahan org
    anik.
    Target patogen: Bakteri :Aeromonas hydrophila penyebab penyakit bercak merah dan untukmenurunkan PH.
    Kandungan aktif : Tanin bersifat astringen
    Dosis Efektif :Sebanyak 60 g daun dicacah halus dicampur dalam 1 liter air digunakan untuk perendaman

    8. Kunyit, Kunir Turmeric (Curcuma longa) 
    Aplikasi:Melalui pakan yang diberikan selama beberapa hari pada ikan yang sakit
    Target patogen:Bakteri : Aeromonas hydrophilapenyebab penyakit bercak merah (borok)
    Kandungan aktif:Curcomin,curcuminoid, desmethoxycurcumin, bidesmethoxycurcumin,pati, tanin, damar, sesgnitepen alkohol, borneol, phellandrene, turmerone, zingiberene, artormeroner
    Dosis Efektif : 1.0 g kunyit dihaluskan atau dibuat bubuk dan dicampurkan dalam 1 kg pakan

    9. Lidah Buaya (Aloe vera)
    Aplikasi:Perendaman menggunakan daun yang telah diambil daging daunnya yang berwana putih
    Target patogen:Bakteri penyebab borok/luka, keradangan, bengkak dan kemerahan
    Kandungan aktif :Alkaloid
    Dosis Efektif:Daging daun yang berwarna putih dicacah halus dicampur air, airnya digunakan untuk perendaman. Dosis belum diketahui

    11. Meniran (Phyllanthus niruri L., Phyllanthus urinaria Linn.)
    Aplikasi:Melalui perendaman selama 5 jam
    Target patogen:Bakteri :Aeromonas hydrophila penyakit bercak merah dan borok, Edwarsiella tarda penyakit bisul dan luka pada kulit
    Kandungan aktif:filantin, hipofilantin, hipotetralin, nirantin, nir tetrakin
    Dosis Efektif :5 g daun yang sudah dibuat bubuk dicampur air 1 liter untuk perendaman selama 5 jam
    Jika dicampur pakan dibutuhkan 20 g daun dicacah halus dan dicampur dalam 1 kg pakan

    12. Nanas (Ananas comusus Merr)
    Aplikasi:Tanam nanas di tanggul kolam
    Target patogen:Hama dan predator kepiting yang sering merusak tanggul kolam
    Kandungan aktif:Saponin, flavonoid, polifenol, vitA, vitC, kalsium, fosfor, sukrosa, enzim bromelin, kalsium, natrium, delestrosa, magnesiumbesi.
    Dosis efektif:Nanas dicacah lembut dan di campur tanah kolam dan diletakkan pada radius 0,5 m di sekitar lubang kepiting

    13. Orang-aring (Eclipta alba)
    Aplikasi :Perendaman
    Target patogen:Parasit Helminthosis (cacingan, Dactyrogiriasis, Gyrodactyliasis), bakteri : Aeromonas hydrophila penyebab penyakit bercak merah, Edwardsiella tarda penyebab bisul dan luka-luka pada kulit.
    Kandungan aktif:Isoflavonoid, phytosterol, briterpenoid saponins (nicoline, ecliptine, α-terthienyl, α-terthienyl methanol, α-formyl, α-therthienyl thiophene, wedeloluctone, tanin
    Dosis Efektif:Daun dan batang dicacah dan dicampur air, airnya untuk perendaman ikan yang sakit. Dosis belum diketahui.

    14. Pegagan (Centela asiatica)
    Aplikasi:Melalui perendaman
    Target patogen:Bakteri : Aeromonas hydrophilapenyebab penyakit bercak merah dan borok
    Kandungan aktif:asiaticoside, thankunside, madecassoside, brqahmocide, brahmic acid, madasiatic acid, meso-inosetol, centellose, carotenoids,garam K, Na, Ca, Fe, vellarine, tanin, mucilago, resin, pektin, gula, vitamin B.
    Dosis Efektif:Konsentrasi larutan pegagan dengan dosis sampai 10 mg dalam 10 ml air dengan cara perendaman dapat meningkatkan respon ketahanan tubuh ikan terutama sel darah putih
    Dosis untuk penyakit bercak merah adalah 250 mg dari ekstrak daun pegagan dalam 1 liter

    16. Petai cina, Kemlandingan, Lamtoro (Fam. mimesacea)
    Aplikasi:Melalui pakan
    Target patogen :Parasit Helminthosis(cacingan: Dactyrogiriasis, Gyrodactyliasis)) pada catfish (lele dan patin)
    Dosis Efektif :2 g daun dicacah untuk diberikan per 1 kg ikan

    17. Pisang (Musa paradisiaca)
    Aplikasi:Ditebarkan ke dalam kolam
    Target patogen:Menurunkan pH kolam
    Kandungan aktif:Saponan, alkaloid, tanin, polifenol
    Dosis efektif :30 kg batang pisang dicacah dan ditebarkan pada kolam ukuran 24 m2
    Untuk menurunkan pH air, batang dan bonggol pisang dicacah ukuran 1-2 cm, ditebarkan ke kolam selama 24 jam

    - Dapat sebagai media pakan alami, dengan dipotong ukuran agak besar dan dimasukkan ke kolam sehingga akan tumbuh jasad renik/cacing untuk pakan ikan
  • 18. Sente (Alocasia macrorrhiza schott)
    Aplikasi :Melalui pakan
    Target patogen:Sebagai imunostimulan pertumbuhan, meningkatkan fekunditas telur hingga 12,5%

    Kandungan aktif: Saponin, flavonoid, polifenol, asam oksalat, alocasin, tripsin, kemotripsin
    Dosis efektif:Bonggol sente sumber protein pakan, bonggol dicacah diberi ragi tempe, setelah 3 hari proses fermentasi diberikan ke ikan secara teratur
    Diberikan 30% bobot badan diberikan 3 kali sehari

    19. Sirih (Piper betle L.)
    Aplikasi:Melalui perendaman
    Target patogen:Bakteri :Aeromonas hydrophilapada ikan penyebab penyakit bercak merah dan borok
    Kandungan aktif:daun sirih mengandung minyak atsiri
    Dosis Efektif:2 g ekstrak daun dalam 60 ml air untuk perendaman ikan yang sakit. Perendaman untuk ichthyophtthirius multifilis selama 12 jam

    20. Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza ROXB)
    Aplikasi:Untuk obat luar atau perendaman
    Target patogen:Bakteri : Aeromonas hydrophila penyebab penyakit bercak merah dan borok
    Kandungan aktif:Phenol demetoksikurkumin, kurkumin, minyak atsiri xanthorrhizol, trimeron
    Dosis Efektif:Rimpang segar direbus, airnya untuk perendaman ikan yang sakit. Untuk obat luar, rimpang segar diparut, dioleskan pada luka atau borok.
    21. Ubi Jalar (Ipomoea batatas poir)
    Aplikasi:Melalui pakan dan perendaman
    Target patogen:

    Sebagai imunostimulan dan mencegah stres selama transportasi

    Kandungan aktif

    :

    Saponin, flavonoid, polifenol

    Dosis efektif

    :

    30 kg daun diremas-remas untuk mengangkut total 100 kg bobot ikan

    Sebagai pakan ikan dan pencegah stres selama transportasi, di dalam jerigen untuk 300 ekor benih, masukkan 20 lembar daun diremas. jika memakai kantong plastik, ambil cairan berwarna hijau dan berlendir dimasukkan ke air dalam kanto

EM

Kuliah pagi ini Mengenai Efektif Mikroorganisme.... EM
EM merupakan campuran dari mikroorganisme bermanfaat yang terdiri dari lima kelompok, 10 Genius 80 Spesies dan setelah di lahan menjadi 125 Spesies. EM berupa larutan coklat dengan pH 3,5-4,0. Terdiri dari mikroorganisme Aerob dan anaerob. Meski berbeda, dalam tanah memberikan multiple efect yang secara dramatis meningkatkan mikro flora tanah. Bahan terlarut seperti asam amino, sacharida, alkohol dapat diserap langsung oleh akar tanaman. Kandungan EM terdiri dari bakteri fotosintetik, bakteri asam laktat, actinomicetes, ragi dan
jamur fermentasi.
Bakteri fotosintetik membentuk zat-zat bermanfaat yang menghasilkan asam amino, asam nukleat dan zat-zat bioaktif yang berasal dari gas berbahaya dan berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara. Bakteri asam laktat berfungsi untuk fermentasi bahan organik jadi asam laktat, percepat perombakan bahan organik, lignin dan cellulose, dan menekan pathogen dengan asam laktat yang dihasilkan.
Actinomicetes menghasilkan zat anti mikroba dari asam amino yang dihasilkan bakteri fotosintetik. Ragi menghasilkan zat anti biotik, menghasilkan enzim dan hormon, sekresi ragi menjadi substrat untuk mikroorganisme effektif bakteri asam laktat actinomicetes. Cendawan fermentasi mampu mengurai bahan organik secara cepat yang menghasilkan alkohol ester anti mikroba, menghilangkan
bau busuk, mencegah serangga dan ulat merugikan dengan menghilangkan pakan.
Fungsi EM untuk mengaktifkan bakteri pelarut, meningkatkan kandungan humus
tanahlactobonillus sehingga mampu memfermentasikan bahan organik menjadi
asam amino. Bila disemprotkan di daun mampu meningkatkan jumlah klorofil,
fotosintesis meningkat dan percepat kematangan buah dan mengurangi buah busuk. Juga berfungsi untuk mengikat nitrogen dari udara, menghasilkan
senyawa yang berfunsi antioksidan, menekan bau limbah, menggemburkan tanah, meningkatkan daya dukung lahan, meningkatkan cita rasa produksi pangan, perpanjang daya simpan produksi pertanian, meningkatkan kualitas
daging, meningkatkan kualitas air dan mengurangi molaritas Benur.
Jenis-jenis EM yang ada 5 sebagai berikut
seperti EM1 yang berupa media padat berbentuk butiran yang mengandung 90% actinomicetes. Berfungsi untuk mempercepat proses pembentukan
kompos dalam tanah.
EM2 terdiri dari 80 species yang disusun berdasarkan perbandingan tertentu. Berbentuk kultur dalam kaldu ikan dengan pH 8,5. dalam tanah mengeluarkan antibiotik untuk menekan patogen.
EM3 terdiri dari 95% bakteri fotosintetik dengan pH 8,5 dalam kaldu ikan yang
berfungsi membantu tugas EM2. Sakarida dan asam amino disintesa oleh bakteri fotosintetik sehingga secara langsung dapat diserap tanaman.
EM4 terdiri dari 95% lactobacillus yang berfungsi menguraikan bahan organik tanpa menimbulkan panas tinggi karena mikroorganisme anaerob bekerja dengan
kekuatan enzim.
EM5 berupa pestisida organik.
Membuat Em4 sendiri
A. RESEP I
BAHAN:
1. Pepaya matang atau kulitnya 0,5 kg
2. Pisang matang atau kulitnya 0,5 kg
3. Nanas matang atau kulitnya 0,5 kg
4. Kacang panjang segar 0,25 kg
5. Kangkung air segar 0,25 kg
6. Batang pisang muda bagian dalam 1,5 kg
7. Gula pasir 1 kg
8. Air tuak dari nira 0,5 liter
CARA PEMBUATAN:
1. Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus. Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit buah yang tidak dimakan.
2. Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan dalam ember.
3. Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk hingga rata.
4. Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
5. Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara bertahap setiap hari hingga habis.
6. Larutan tersebut disaring dan dimasukkan kedalam wadah yang tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
7. Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai pupuk kompos.
B. RESEP II
Bahan :
1. Air cician beras ( leri ) = 5 liter
2. Air kelapa = 5 liter
3. Cincangan halus sampah sayur = 3 kg
4. Kulit Jeruk = seadanya
5. Ragi tempe = 1 butir
6. Cairan Gula Jawa/Merah = 1 kg
Cara membuat :
Semua bahan dicampur dan di aduk rata. Tutup rapat dengan perlakuan setiap 4 hari tutup dibuka untuk mengeluarkan gas. Pada hari ke -17 EM4 sudah jadi.
1. C. RESEP III
Bahan:
1. Gula pasir/merah = 1kg
2. Terasi = ¼ kg
3. Dedak = 1 ½ kg
4. Ragi tape = 15 butir
5. Air biasa = 5 liter
Cara membuat :
Air di rebus sampai mendidih lalu angkat dari tungku lalu campur terasi, dedak dan gula pasir aduk samapi rata. Tunggu 3-4 jam setelah larutan dingin lalu masuk kan ragi tape yang sudah di tumbuk halus. Masukkan dalam ember tertutup rapat simpan di tempat lembab. Kurang lebih 15 hari EM4 siap di gunakan.

Unsur MAKRO Karbon....

Kuliah hari ini yang ringan tapi merupakan dasar dari pertanian... hendaknya diperhatikan..... Unsur MAKRO Karbon....
Kononova (1966) dan Schnitzer (1978) membagi bahan organik tanah menjadi 2 kelompok, yakni: bahan yang telah terhumifikasi, yang disebut sebagai bahan humik (humic substances) dan bahan yang tidak terhumifikasi, yang disebut sebagai bahan bukan humik (non-humic substances) Kelompok pertama lebih dikenal sebagai “humus” Kelompok kedua meliputi senyawa-senyawa organik seperti karbohidrat, asam amino, peptida, lemak, lilin, lignin, asam nukleat, protein.
BOT memiliki peran penting dalam menentukan peran tanah dan tanaman. Bahan organik yang ditambahkan ke dalam tanah akan menyediakan zat pengatur tumbuh tanaman yang memberi keuntungan bagi pertumbuhan tanaman. Zat tersebut antara lain : Carbon, Vitamin, asam amino, auksin, giberelin.
Fakta Singkat Karbon
Nomor atom: 6
Massa atom: 12,011 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 2,5
Kepadatan: 2,2 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur: 3652 °C
Titik didih: 4827 °C
Radius Vanderwaals: 0,091 nm
Radius ionik: 0,26 nm (-4); 0,015 nm (4)
Isotop: 3
Energi ionisasi pertama: 1.086,1 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 2.351,9 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 4.618,8 kJ/mol
Ditemukan oleh: orang jaman prasejarah
Sejarah mencatat 2.500 tahun sebelum masehi Herodatus telah berusaha meneliti penyebab menurunnya produksi tanaman secara terus-menerus di lahan yang sama. Selain itu, dia juga ingin mengetahui penyebab meningkatnya produksi setelah tanah ditambahi kotoran ternak.
Karbon yang digunakan oleh tumbuhan berasal dari karbondioksida (CO2) yang ada di udara. Karbondioksida merupakan hasil respirasi (pernapasan manusia) atau pembakaran sempurna zat-zat organik. Karbon berfungsi untuk membentuk karbohidrat, lemak, dan protein yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, berfungsi untuk membentuk selulosa yang merupakan dinding sel dan memperkuat bagian tanaman. Unsur karbon juga bisa menciptakan rasa dan wangi pada air yang terdapat di dalam buah dan bunga serta membentuk warna daun dan bunga.
kadar unsur Karbon menentukan kesehatan tanah... semakin sehat tanah semakin bagus tanaman semakin bagus hasinya.....

MENGENAI KOTORAN WALET

KULIAH PERMINTAAN DARI BAPAK Bapak Lukman Oedhine MENGENAI KOTORAN WALET....
Kandungan mineral dari pupuk dari kotoran burung walet adalah unsur utama seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan sulfur dengan jumlah yang bervariasi.
Manfaat dari pupuk burung walet adalah sebagai berikut:
1. Memperbaiki dan memperkaya struktur tanah karena 40% pupuk ini mengandung material organik.
2. Terkandung bakteria dan mikrobiotik flora yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman dan sebagai fungisida alami.
3. Kandungan N - P - K yang telah cocok digolongkan sebagai pupuk. Jumlah kandungan NPK ini dapat diatur dengan cara pengaturan makanan hewan yang digunakan.
4. Sangat baik jika digunakan pada pertumbuhan rumput dengan dosis dan prosedur pemupukan yang tepat.
5. Mengontrol nematoda merugikan yang ada di dalam tanah.
6. Baik sebagai aktifator dalam pembuatan kompos.
7. Mempunyai daya kapasitas tukar kation (KTK) yang baik sehingga tanaman mudah menyerap unsur yang bermanfaat dalam pupuk.
8. Menguatkan batang dan mengoptimalkan pertumbuhan daun baru dan proses fotosintesis pada tanaman
9. Kaya akan unsur makro fosfor (P) dan nitrogen (N). Oleh karena itu jenis pupuk ini lebih dikenal sebagai pupuk organik fosfor.
10. Rendah kandungan mercury dan zat berbahaya lain.
11. Dapat digunakan pada semua jenis tanaman baik yang berada di dalam atau di luar ruangan.
12. Produk pupuk yang ramah lingkungan.
bisa dibuat pupuk padat atau pupuk cair....
Tapi HARAP DIPERHATIKAN
Puspawati (2003) yang melakukan penelitian residu Kadmium (Cd) dan Timah hitam (Pb) pada sarang burung walet putih dan hitam. Adanya residu logam berat ini pada sarang walet kemungkinan terkontaminasi dari lingkungan yang berasal dari polutan lalulintas dan industri. kalau anjuran gunakan kotoran walet yang tidak dekat jalan raya....
disisi lain katanya kotoran walet ini membawa virus folio....
— bersama Lukman Oedhine.

Cangkang Telur

Kuliah Pesanan siapa.... OK KITA BAHAS MENGENAI SAMPAH YANG BERMANFAAT UNTUK KITA BUAT PUPUK....
berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya didapatkan hasil bahwa cangkang telur yang telah kering memiliki beberapa kandungan makro dan mikro yang baik untuk kesuburan tanaman, diantaranya kalsium karbonat, fosfor, magnesium, natrium, kalium, seng, mangan, besi dan tembaga, dimana kandungan kalsium merupakan kandungan tebesar di antara unsur lainnya. Dan kandungan kalsium yang cukup besar tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman.
Sedangkan manfaat kalsium pada tanaman adalah untuk merangsang pembentukan bulu akar, mengeraskan batang tanaman, dan merangsang pembentukan biji. Kalsium pada daun dan batang berkhasiat menetralkan senyawa yang mengganggu kesehatan tanaman.
tips pemanfaatan cangkang telur sebagai pupuk organik tumbuhan:
1. Cangkang telur yang tidak digunakan lagi dijadikan satu di suatu wadah atau tampah.
2. Keringan cangkang telur dengan cara dijemur, pastikan cangkang telur benar-benar dalam kondisi kering agar lebih mudah untuk diproses dalam tahapan berikutnya. Jika anda memilii oven, cangkang telur juga dapat di oven agar didapatkan hasil kering yang merata dan baik.
3. Cangkang telur yang telah kering tadi, anda hancurkan, semakin hancur maka semakin baik.
4. Setelah dihancurkan, kulit telur sudah dapat langsung digunakan, baik sebagai campuran media tanah atau sebagai taburan di sekitar tumbuhan pot.

COCOPEAT KIRAIN LIMBAH COKLAT TERNYATA LIMBAH SERABUT KELAPA

KULIAH SORE... TENTANG SAMPAH.... LAGI... DULU COCOPEAT KIRAIN LIMBAH COKLAT TERNYATA LIMBAH SERABUT KELAPA... SEMOGA BERMANFAAT...
Secara umum sabut kelapa dapat diolah menjadi cocopeat ( serbuk sabut kelapa ). Kalau dilihat dari kandungan cocopeat ini, ternyata mengandung unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman. Unsur hara tsb adalah Kalium, Fosfor, Calsium, Magnesium dan Natrium.

Berdasarkan hasil analisis, kadar hara N, P, dan K bahan yang dikomposkan mengalami peningkatan dibanding sebelum proses pengomposan. Kadar N, P, dan K limbah kelapa (sabut + daun) mengalami kenaikan lebih besar, yaitu berturut-turut 1,052%, 0,236%, dan 1,312%.

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kompos dari limbah kelapa
1.Rata – rata suhu pengomposan limbah kelapa
2.Kadar hara makro N, P, dan K selama empat minggu sebelum dan sesudah dikomposkan dari limbah kelapa
3.Kompos limbah kelapa yang diperlukan agar setara dengan bobot pupuk anorganik 1 kg
Pemanfaatan kompos limbah pertanian akan mengurangi kebutuhan pupuk anorganik yang diperlukan untuk pertumbuhan dan produksi. Saefudin et al.(2003) mengemukakan bahwa penggunaan kompos limbah kebun berpotensi mengurangi/mensubstitusi penggunaan pupuk buatan sampai dengan 50% serta dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.

Coco peat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air. Ia juga memiliki pori-pori yang memudahkan pertukaran udara, dan masuknya sinar matahari.

Kandungan Trichoderma molds-nya, sejenis enzim dari jamur, dapat mengurangi penyakit dalam tanah dan menjaga tanah tetap gembur dan subur.

Beberapa perusahaan jamur champignon di Indonesia banyak yang menggunakan serbuk sabut kelapa sebagai media tanam. Serbuk kelapa itu diletakan di atas tunas jamur yang tumbuh di atas kompos. Sebelum serbuk tersebut dijenuhkan terlebih dahulu dengan air.

Dengan menggunakan media serbuk kelapa para perusahaan jamur tidak harus sering menhyiram untuk menjadi kondisi lembap, bahkan tidak usah menggunakan sprayer untuk minyiram air dari atas. Namun dengan adanya media serbuk kelapa penyiraman menggunakan sprayer cukup seminggu sekali. Dampaknya champignon tidak mudah busuk. Cara bekerja serbuk yang menyerap air justru menguntungkan media kompos di bawahnya. Ia akan menyuplai air ketika kompos mulai mongering.

Di Indonesia, serbuk kelapa juga mulai banyak digunakan oleh para pekebun hidroponik, seperti di Cihideung Bandung. Dengan menggunakan media serbuk kelapa para pekebun banyak yang berpendapat hasilnya memuaskan.