Laman

Jumat, 25 Mei 2012

Keunggulan dan Kekurangan Pestisida Nabati



Alam sebenarnya telah menyediakan bahan-bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk menanggulangi serangan hama dan penyakit tanaman. Memang ada kelebihan dan kekurangannya. Kira-kira ini kelebihan dan kekurangan pestisida nabati.
Kelebihan:
1.       Degradasi/penguraian yang cepat oleh sinar matahari
2.       Memiliki pengaruh yang cepat, yaitu menghentikan napsu makan serangga walaupun jarang menyebabkan kematian
3.       Toksisitasnya umumnya rendah terhadap hewan dan relative lebih aman pada manusia dan lingkungan
4.       Memiliki spectrum pengendalian yang luas (racun lambung dan syaraf) dan bersifat selektif
5.       Dapat diandalkan untuk mengatasi OPT yang telah kebal pada pestisida kimia
6.       Phitotoksitas rendah, yaitu tidak meracuni dan merusak tanaman
7.       Murah dan mudah dibuat oleh petani
Kelemahannya:
1.       Cepat terurai dan daya kerjanya relatif lambat sehingga aplikasinya harus lebih sering
2.       Daya racunnya rendah (tidak langsung mematikan bagi serangga)
3.       Produksinya belum dapat dilakukan dalam jumlah besar karena keterbatasan bahan baku
4.       Kurang praktis
5.       Tidak tahan disimpan
Fungsi dari Pestisida Nabati
Pestisida Nabati memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1.     Repelan, yaitu menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat
2.     Antifidan, mencegah serangga memakan tanaman yang telah disemprot. Rasanya ngak enak kali….
3.     Merusak perkembangan telur, larva, dan pupa
4.     Menghambat reproduksi serangga betina
5.     Racun syaraf
6.     Mengacaukan sistem hormone di dalam tubuh serangga
7.     Atraktan, pemikat kehadiran serangga yang dapat dipakai pada perangkap serangga
8.     Mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri

Pupuk Cair dan MOL


Bokashi Cair (untuk 200 liter)
Bahan:
- Pupuk kandang 30 kg (kotoran kambing, ayam, sapi, dll), Hijauan daun (secukupnya), EM4 1 liter, Gula pasir 1 kg, Terasi 1 kg, Air bersih 200 liter, Dapat pula ditambah 2 kg pupuk NPK untuk memperkaya nutrisi
Tahapan Pembuatan:
1. Pupuk kandang dihaluskan, 2. Gula pasir – Terasi – EM-4 – NPK dilarutkan dalam air, 3. Campuran pupuk kandang dan larutan gula dimasukkan ke dalam drum plastik kemudian ditambahkan air bersih hingga volumenya mencapai 200 liter. 4. Drum ditutup rapat. Setiap hari dibuka dan diaduk selama 15 menit. 5. Bokashi cair akan siap digunakan setelah 5 – 7 hari.
Aplikasi:
1 liter bokashi dicampur dengan 9 liter air bersih. Selanjutnya, siramkan pada tanah di sekitar tanaman atau disemprotkan pada daun sebanyak 0,25 – 1 liter tergantung jenis tumbuhan.

 Bokashi ekspres (24 jam)
Bahan
Jerami kering, daun kering, serbuk gergajian dan bahan lainnya sebanyak 10kg., Pupuk kandang sebanyak 5 kg (sudah jadi), Dedak sebanyak 1 kg, Cairan EM4 + gula,
Tahapan pembuatan: Cara pembuatan bokashi ekspres sama dengan cara pembuatan, hanya bahan-bahan yang akan difermentasikan dicampur dengan bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata. Proses fermentasi hanya berlangsung selama 24 jam dan sesudahnya bahan dapat diaplikasikan sebagai pupuk organik.
Aplikasi: Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar secara merata di permukaan tanah atau di sekitar daerah perakaran.
Untuk pembibitan lahan yang akan dijadikan sebagai tempat pembibitan disiram dengan larutan EM4 dengan dosis 2 ml per liter air. Selanjutnya tambahkan bokashi ekspress lahan dibiarkan selama satu minggu sebelum lahan siap untuk digunakan.

Prinsif pembuatan MOL
Cara membuat MOL itu mudah, semua yang ada di sekitar kita dapat dipakai, semua bahan dicampur dengan larutan yang mengandung glukosa seperti air nira, air gula, atau air kelapa. Lalu ditutup dengan kertas, dibiarkan sampai 7 hari. Setelah itu dipakai untuk menyemprot ke sawah.
1.    Karbohidrat: air cucian beras (Tajin), nasi bekas (basi), singkong, kentang, gandum. Yang paling sering digunakan adalah dengan air tajin.
2.    Glukosa: dari gula merah diencerkan dengan air, cairan gula pasir, gula batu dicairkan, air gula, dan air kelapa.
3.    Sumber Bakteri: keong mas, kulit buah-buahan misalnya tomat, pepaya, dan sebagainya, air kencing, atau apapun yang mengandung sumber bakteri.

Rabu, 23 Mei 2012

 

Proposal Pasar Ternak Rakyat Kecil


Bagian Proposal Pasar Ternak Rakyat

Analisis Usaha Peternakan Domba

Beberapa Asumsi : 

Wisma Ternak
1.       Usaha dirancang untuk dapat menghasilkan 100 ekor Domba siap potong, setiap periode penggemukan ( 120 hari)  dengan mortalitas 3%
2.       Pembelian Tanah untuk Kandang 1120 m2  sebesar Rp. 60.000.000 dengan peningkatan asset tanah Rp. 1.000.000 per periode penggemukan.
3.       Satu ekor Domba membutuhkan luas kandang individual 1,5 m2 , sehingga luas kandang yang dibutuhkan adalah 150 m2 . Kandang dibangun berbentuk kandang panggung. Luas bangunan kandang total adalah 150 m dengan biaya pembangunan Rp. 150.000 per m dana masa pakai 10 tahun. Biaya penyusutan Rp. 500.000 per periode
4.       Pembelian peralatan kandang seperti cangkul, sekop, cikrak dan tambang Rp. 200.000
5.       Sebelumnya Domba digemukan selama 16 minggu
6.       Berat Domba bakalan rata2 20 Kg yang dibeli dengan harga Rp. 23.000 per Kg berat hidup. Sementara harga per ekor bakalan Rp. 460.000
7.       Pakan berupa hijauan per ekor bakalan 10% dari berat badan domba, rata2 berat badan 30 kg diperkirakan harga beli hijauan 0
8.       Pakan konsentrat per ekor Rp. 1.500/hari
9.       Mitra sebanyak 10 orang dengan bagi hasil 60% : 40%
10.   Biaya listrik Rp. 200.000
11.   Harga jual Domba Rp. 25.000/Kg berat badan
12.   Setiap hari seekor domba menghasilkan 0,75 kg kotoran yang diolah menjadi kompos dengan harga jual Rp. 1000 /Kg
13.   Obat Cacing Kemasan 1 liter (1000 ml) adalah Rp. 200.000,- per liter, diberikan setiap 2 bulan sekali
14.   Multivitamin Kemasan 100 ml adalah Rp. 67.000,- per 100 ml, diberikan setiap 2 bulan sekali mulai usia 8 bulan
15.   Penggunaan Probiotik adalah untuk Memacu Pertumbuhan Berat Anak Domba, Rp. 650,- per ekor per hari, Pertumbuhan Berat dapat 5 Kg per bulan

Warung Ternak :

·         Perkiraan penjualan 25 ekor / pembukaan warung
Biaya Tetap
a.       Pembelian lahan                   Rp. 60.000.000
b.      Pembuatan kandang             Rp. 15.000.000
Total Biaya Tetap             Rp. 75.000.000

Biaya Tetap ( Investasi)
         i.            Penyusutan kandang            Rp. 500.000
       ii.            Peralatan Kandang              Rp. 200.000
Total Biaya Investasi       Rp. 700.000

Biaya Variabel (Produksi)
         i.            Pembelian Domba Bakalan umur  8 bulan                                                             Rp. 46.000.000
       ii.            Konsentrat dedak padi 0,1 Kg x 100 ekor x 120 hari x Rp. 1500                         Rp.   1.800.000
      iii.            Biaya listrik                                                                                                          Rp.      200.000
     iv.            Obat Cacing 2 x Rp. 200.000                                                                              Rp.      400.000
       v.            Multivitamin 2 x Rp. 67.000                                                                                 Rp.      134.000
     vi.            Probiotok Rp. 650 x 100 x 120 hari                                                                     Rp.   7.800.000
Total Biaya Produksi                                                                                        Rp. 56.334.000

Pendapatan
Ø  Penjualan Domba hasil Penggemukan
100 – (100 x 3%) x 30 Kg x Rp. 25.000                                                             Rp. 72.750.000
Ø  Penjualan pupuk kompos 75 kg x 120 x Rp. 1000                                                 Rp.    9.000.000
Ø  Kenaikan Aset tanah                                                                                              Rp.    1.000.000
Total Pendapatan                                                                                              Rp. 82.750.000

Analisis Usaha
Laba usaha             = Total pendapatan – (total biaya Investasi + total biaya produksi)
                                = Rp. 82.750.000 – (Rp. 700.000 + Rp. 56.334.000)
                                = Rp. 82.750.000 – Rp. 57.034.000
                                = Rp. 25.716.000

Pembagian Laba
Mitra 60%                           = Rp. 15.429.600 : 10  = 1.542.960
Dana Bergulir  40%            = Rp. 10.286.400

Apabila Dana Bergulir  40% digunakan untuk melunasi biaya pembelian tanah dan pembuatan kandang untuk kelompok, maka dalam tempo 2,5 tahun investasi Insaallah bias kembali.


Asumsi pemasaran WISMA TERNAK DWI NUR Wado Sumedang
·         Terdapat 4 jagal disekitar pasar Wado minimal penyembelihan 3 ekor perhari
·         Terdapat 3 jagal di Malangbong, minimal penyembelihan 5 ekor perhari
·         Terdapat 2 jagal di Lewo, minimal 2 ekor perhari
·         Terdapat 4 jagal di Ciawi, minimal 2 ekor perhari
·         Penjualan ke Bandung dari pasar minimal 20 ekor per hari pasar
(http://hanyausaha.blogspot.com/