Laman

Rabu, 26 Februari 2014

Hipoci Peternakan Ayam pelung

Kelompok Unit Ayam Pelung

Gekbrong wilayah perbatasan antara Kabupaten Sukabumi merupakan pegunungan terletak pada dua gunung, yakni Gunung Gede dan Gunung Bubut. Masyarakat Gekbrong matapencahariannya pada umum sektor pertanian. Daerah Gekbrong memiliki produk yang khas asli daerah yakni ayam pelung dan padi pandan wangi. Kampung Babakan Pasir Tulang, Kampung Mangkak, dan Kampung Songgom merupakan basis kelompok HIPOCI yang bergerak di peternakan ayam pelung. Ayam pelung di Gekbrong disebut juga ayam ustadz, karena dalam suara mempunyai ciri khas seperti MTQ dalam membaca Al-Qur’an.
Unit usaha ayam pelung di HIPOCI diprakasai oleh seorang pakar ayam pelung yakni Bapak Eji Kaeji di Kp. Babakan Pasirtulang, Bapak Ajat di Kp. Songgom, dan Bapak Amir Kp. Mangkak. Kelompok unit usaha peternakan ayam pelung terdapat 3 kelompok dengan jumlah keseluruhan mencapai 50 orang. Unit usaha ini dikembangkan selain merupakan peternakan khas Cianjur dan hobi, unit peternakan ayam merupakan bisnis yang menjanjikan serta peminatnya sampai keluar Jawa Barat.
Kelompok unit usaha ayam pelung telah mengadakan dua acara besar dalam kurun 2 tahun yakni HIPOCI CUP pada 28 Oktober 2012 kurang lebih 300 kontestan berasal dari wilayah Cianjur, Sukabumi, Bogor, Depok, Bekasi, Bandung, dan beberapa daerah lainnya. Acara yang kedua, HIPOCI CUP II pada tanggal 6 Oktober 2013 diikuti sekitar 290 peserta dari berbagai daerah. Selain diadakan lomba keindahan suara, bobot dan penampilan juga merupakan arena jual beli ayam pelung dari mulai anakan hingga ayam Pelung siap kontes bahkan juara kontes dapat juga ditawar. Dengan demikian lomba/kontes ayam pelung sekaligus merupakan bursa penjualan, promosi dan sosialisasi khusus ayam pelung. Camat Gekbrong Muchtar S Hidayat menuturkan secara langsung atau tidak langsung, digelarnya kontes ayam ini bisa menarik wisatawan ke wilayah Gekbrong khususnya, dan Kabupaten Cianjur, umumnya. Ini merupakan kegiatan positif yang mesti dilakukan berkelanjutan.


Gambar Kontes Ayam Pelung HIPOCI CUP I

Gambar Kontes Ayam Pelung HIPOCI CUP II

Perkembangan kelompok unit usaha ayam pelung tiap tahunnya dihantui penyakit tetelo yang menyebabkan kematian pada ayam dan peternak pun merugi karena penyakit tersebut. Perkembangan salah satu kelompok di Kp. Songgom, Pak ajat pernah mengungkapkan populasi dikelompok mencapai 80 ekor, tatkala penyakit ini menyerang hanya menyisakan 10 ekor. hal yang sama yang diungkapkan Pak Eji populasi dikelompok mencapai 60 ekor, akan tetapi saat wabah penyakit tetelo hanya menyisakan 5 ekor bahakan habis ayam pelungnya tidak tersisa. Pada tahun 2013 perkembangan ayam pelung secara cenderung menurun yang awalnya mencapai 79 ekor menjadi 44 ekor.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar