Laman

Rabu, 26 Februari 2014

Unit Usaha baru Kelompok Pertanian padi/palawija (POC)


Pertemuan yang dilaksanakan satu  bulan sekali pada tanggal 30 Desember 2013 di Kp. Nagrak Desa kebonpeuteuy Kecamatan Gekbrong, berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Pertemuan ini dihadiri beberapa tokoh pemuda, tokoh masyarakat, ketua kelompok pertanian desa Kebonpeuteuy, dan Muspika Desa Kebonpeutey. Hadir dalam acara yakni ketua karang taruna seperti kang Asep, Kasi pajak pak Zaenal, dan ketua LPPM pak Dadang. Pertemuan ini merupakan pertemuan koordinasi yang kedua untuk menentukan perencanaan hipoci di desa Kebonpeuteuy. Selama ini para tokoh masyarakat, tokoh pemuda karang taruna, dan muspika hanya mendengar dari pendamping dan selentingan-selentingan. Pada pertemuan ini, melakukan seluruh peserta saling diskusi dan merencanakan ke depan mengarah pada pembangunan desa secara menyeluruh.
Salah satu perencanaan adalah menetapkan Kp. Nagrak menjadi pilot project pembangunan desa. Berikutnya peserta  berbincang bincang mengenai kenyataan pertanian organik dan peternakan domba. Pernyataan ini membenarkan dengan memperlihatkan langsung pada khalayak peserta yang hadir dari pertanian organik dilihat itunyan serta gunukan yang menyatakan panennya melimpah dari GKP 600 kg sekarang dengan organik menjadi 1400 kg dalan jangka 2 tahun. Selain itu, peserta menghitung domba yang awalnya 30 ekor sekarang menjadi 59 ekor. Terlagi saat mendengar penjualan pak Daday yang tembus per 100 kg Gabah Kering Panen dengan harga 500.000 Rupiah, sedangkan harga yang ada di Kecamatan Gekbrong hanya tembus 400.000 Rupiah. Tengkulak berani membeli dengan harga tersebut karena sudah teruji oleh tengkulak dengan hasil beras mencapai 65-68 kg, berbeda dengan yang lain hanya mencapai 55 kg. Pak Kohar pun menceritakan juga dalam perberasan yang tembus 12.500/kg, dibandingkan dengan harga yang umum hanya mencapai 9000/kg. Pak Kohar pun mengungkapkan banyak pelanggan memesan, itu pun tidak bisa dipenuhi, karena permintaan sebanyak 1.600 ton perbulan. Beliau menambahkan harga 12.500 menjadi patokan harga organik oleh paguyuban pasundan dalam memasarkan beras organik per 1 kg.
Saat terakhir, Pak Daday mengungkapkan adanya usaha baru dibidang penjualan Pupuk cair yang dibuat kelompok dengan pendamping. Pertama beliau mengungkapkan pengalaman dengan memberikan secara gratis pada petani yang ada di daerah Kp. Gombong Desa Songgom. Walhasil petani yang diberikan obat tadi banyak yang puas dan akhirnya berlangganan, pak daday menjual obatnya seharga 10.000/ltr. Selanjutnya pak daday mengungkapkan bahwa pendapatannya bertambah  2.000.000 Rupiah. Sama halnya dengan pak Koharpun mengungkapkan yang sama dengan pendapatannya 500.000 Rupiah.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar