Laman

Rabu, 11 Mei 2016

Rumen

Permintaan Kuliah dari Ringgo Doank mengenai Rumen atau Jeroan.
Abbas (1987) Dalam : Teda (2012) mengatakan bahwa kuantitas dan kualitas isi rumen dapat dipengaruhi oleh jenis ternak,bobot badan,mikroba yang terdapat dalam saluran pencernaan,kuantitas dan kualitas pakan serta daya cernanya. Menurut http://www.scribd.com(2010). Rumen dapat di manfaatkan sebagai sumber pakan ternak dan sumber mikrobia karena mengandung karbohidrat, serat kasar, dan protein kasar. Adanya protein menunjukan adanya mikrobia dalam rumen dan berpotensi untuk memperbaiki kualitas pakan.
Cairan rumen merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan mikrobia, di duga 10% bobot cairan rumen terdiri atas protoplasma mikrobia. Mikroba rumen kehidupannya di pengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Suhu rumen berkisar antara 39-40 C dengan PH 5,5 – 7 memberikan kehidupan optimal bagi mikroba dalam rumen.
Dalam isi rumen terdapat 10 kelompok bakteri yaitu
bakteri selulolitik,
bakteri pencerna hemiselulosa,
bakteri amilolitik,
bakteri pencerna gula,
bakteri pemakai asam,
bakteri proteolitik,
bakteri penghasil ammonia,
bakteri penghasil metan,
bakteri lipolitik,
bakteri pensintesisi vitamin.
Isi rumen sapi mengandung :
Protein kasar ; 8,42 %
Isi sel : 29,4 %
Hemiselulosa : 33,5 %
Selulosa : 22,45 %
Lignin : 5,43 %
Silikat : 9, 42 %
Mikroba dalam rumen berpotensi untuk mencerna bahan berkadar selulosa tinggi seperti jerami dan pucuk daun tebu di banding isi rumen kambing, karena total mikrobia selulolitik sapi lebih tinggi di banding total mikrobia selulolitik kambing ( 2,2 x 10 pangkat 4 VS 4,2 x 10 pangkat 3 sel/gram )
Nutrisi rumen :
protein : 8,42 %
lemak : 2,6 %
serat kasar : 28,78 %
Ca : 0,53 %
P : 0,55 %
BETN : 44,24 %
abu : 18,54 %
air : 10,92 %
Tambahan. Komposisi kimia isi rumen (%BK) adalah : abu 11%,protein kasar 17.6%, lemak kasar 2.1%, serat kasar 28%, Beta-N 41.40%, Ca0.79% dan P 0.67% (http://www.scribd.com, 2010). Menurut Suhermiyati (1984) dalam: Darsono (2011), kandungan zat makanan yang terdapat pada isi rumen sapi meliputi: air (8,8%), protein kasar (9,63%), lemak (1,81%), serat kasar (24,60%), BETN (38,40%), Abu (16,76%), kalsium (1,22%) dan posfor (0,29%) dan pada domba meliputi: air (8,28%), protein kasar (14,41%), lemak (3,59%), serat kasar (24,38%), Abu (16,37%), kalsium (0,68%) dan posfor (1,08%).
MEMBUAT STATER RUMEN BAIK UNTUK PUPUK ATAU CAMPURAN PAKAN
Cara kerja mikroba rumen sapi adalah sebagai berikut : a) Menekan pertumbuhan patogen tanah, b) Mempercepat fermentasi pupuk, sampah organik dan urine, c) Meningkatkan senyawa organik dalam tanah, d) Meningkatkan nitrogen, e) Meningkatkan aktifitas mikroorganisme di dalam tanah dan f) Menekan kebutuhan pupuk dan pestisida kimia (Aliefardi, 2011).
Bagaimana cara membuat starter isi rumen itu ?
Bahan :
isi rumen sebanyak 0,5 kg,
molasses sebanyak 500 ml.
Alat :
timbangan berdiri,
ember,
plastik,
sarung tangan
dan tali raffia.
Cara membuat :
1. Menimbang semua bahan sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
2. Mencampur isi rumen dengan air, aduk sampai dengan homogen.
3. Menambahkan molasses, kemudian dicampur lagi sampai homogen.
4. Menutup rapat ember dengan plastik, kemudian di ikat dengan tali raffia dengan erat
5. Mendiamkan selama 12 jam di tempat yang aman dan teduh.
6. Melakukan pengamatan setelah 12 jam, yaitu secara organoleptik (warna, bau dan tekstur) dan mengukur pH.
Tekstur starter dari isi rumen masih sama dengan aslinya, yaitu cairan berwarna hijau kecoklatan. Hal ini menandakan bahwa pada saat pembuatan starter dari isi rumen berhasil.
Adapun bau starter dari isi rumen adalah aroma asam segar. Hal ini menandakan terjadi proses fermentasi yang menghasilkan asam laktat.
pH starter isi rumen adalah fermentasi yang sempurna mempunyai pH 3,9 - 4,2. .
Selamat Mencoba dan salam pertanian serta semoba bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar