Laman

Kamis, 13 Maret 2014

Insektisida nabati
Insektisida nabati merupakan senyawa beracun bagi serangga yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pemanfaatan insektisida nabati khususnya dari bahan tumbuhan untuk melindungi tanaman sudah lama dilakukan bahkan sebelum digunakannya insektisida sintetik. Menurut Djamil (1998), bahwa lada yang diekstrak dengan pelarut aseton dan heksana merupakan bahan nabati yang digunakan sebagai insektisida alami yang dapat menghambat perkembangan populasi serangga. Beberapa keuntungan menggunakan insektisida nabati adalah sifat toksisitasnya yang tinggi dan residunya mudah didegradasi oleh alam.

Tanaman lada
Klasifikasi tanaman lada adalah sebagai berikut :
Divisio         :    Spermatophyte
Subdivisio  :    Angiospermae
Kelas           :    Dicotyledae
Ordo             :    Piperales
Famili          :    Piperaceae
Genus         :    Piper
Spesies       :    Piper nigrum
Tanaman ini dibudidayakan sebagai tanaman untuk bumbu dan obat-obatan, dan tergolong dalam tanaman yang tumbuh merambat naik, sehingga memerlukan tanaman inang atau tunggak. Panjang tanaman ini dapat mencapai 10 meter. Daun tanaman lada berbentuk bulat telur. Tanaman lada merupakan tanaman tanaman tahunan tropikal basah yang membutuhkan curah hujan dan suhu yang relatif tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian 150-2400 meter diatas permukaan laut. Dari proses pengolahan buah lada timbul dua macam lada yaitu lada hitam dan lada putih. Lada hitam diperoleh dari buah yang masih hijau, diperam, dijemur sampai kering. Oleh karena itu, diperoleh buah yang keriput dan berwarna kehitam-hitaman. Lada putih diperoleh dari buah yang hampir masak, direndam dan dikupas kulitnya lalu dijemur. Lada putih rasanya kurang pedas tetapi lebih harum.

Kandungan lada
Lada mengandung minyak volatile, fixed oil, alkaloid, protein, selulosa, pentosan, pati, dan mineral. Aroma dan flavor dari lada ditentukan oleh komposisi minyak volatile, sedangkan kepedasannya diproduksi oleh alkaloid yang tidak mudah menguap, salah satunya yaitu piperine. Berdasarkan beberapa literatur, bahwa tanaman lada dapat mengendalikan beberapa hama pascapanen seperti : Sitophilus sp., Callosobrunchus sp., Lasioderma serricorneRhizopertha dominica, dan Tribolium castaneum.

Cara membuat pestisida nabati dari lada
Cara membuat pestisida nabati dari lada adalah dengan mengeringkan lada, kemudian digiling dan disaring dengan ayakan yang rapat. Proses ekstraksi bahan pestisida nabati tersebut dilakukan dengan cara 50 gram serbuk lada dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan dalam soxhlet untuk didistilasi. Cairan hasil distilasi tersebut kemudian dipekatkan dengan menghilangkan atau menguapkan pelarut yang digunakan dengan pemanasan.

Kemampuan lada mengendalikan hama gudang/pascapanen
Ekstrak lada ini mempunyai kemampuan untuk mengurangi selera makan dan daya tolak terhadap hama gudang/pascapanen, sehingga mengakibatkan serangga tersebut mengalami penurunan populasi. Adanya bau dan aroma yang tidak disukai oleh hama gudang/pascapanen menyebabkan bahan nabati mempunyai daya anti feedant(mengurangi selera makan). Daya anti feedant mempunyai kemampuan untuk menghambat peletakkan telur oleh serangga betina induk, karena serangga hanya mau meletakkan telurnya pada tempat yang sesuai/mendukung perkembangan keturunannya. Sedangkan daya repellent menyebabkan serangga tidak mau bertelur atau memakan produk pertanian pascapanen. Penolakan oleh serangga terjadi karena sebelum makan serangga terlebih dahulu melakukan proses pengenalan dan orientasi terhadap calon makanannya. Bila ditemukan adanya bahan yang dapat merugikan dirinya, maka serangga tidak akan memakan dan akan pergi meninggalkannya. Serangga juga tidak akan bertelur disembarang tempat, namun hanya bertelur pada tempat yang sesuai/mendukung untuk kelanjutan hidup keturunannya. Bila belum menemukan tempat yang sesuai, maka telur-telur yang sudah matang akan ditahannya untuk tidak ditelurkan dan bahkan telur tersebut dapat diserapnya kembali (Atkins, 1980). Daya anti feedant yang ada terkandung dalam lada menyebabkan jumlah konsumsi serangga berkurang, sehingga perkembangan serangga menjadi lambat. Semakin panjang periode perkembangan berarti semakin lama waktu yang diperlukan untuk proses metamorfosa dari telur sampai menjadi imago.
Dengan mengetahui berbagai kandungan dari ekstrak lada dan kemampuannya dalam mengendalikan populasi hama gudang/pascapanen, diharapkan lada ini dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan hama gudang/pascapanen, karena sifatnya sebagai anti feedant dan repellent yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan
Cara HIPOCI dalam Ramuan Pesnab:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar