Pertemuan
yang dilaksanakan satu bulan sekali pada
tanggal 30 Desember 2013 di Kp. Nagrak Desa kebonpeuteuy Kecamatan Gekbrong,
berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Pertemuan ini dihadiri beberapa
tokoh pemuda, tokoh masyarakat, ketua kelompok pertanian desa Kebonpeuteuy, dan
Muspika Desa Kebonpeutey. Hadir dalam acara yakni ketua karang taruna seperti
kang Asep, Kasi pajak pak Zaenal, dan ketua LPPM pak Dadang. Pertemuan ini
merupakan pertemuan koordinasi yang kedua untuk menentukan perencanaan hipoci
di desa Kebonpeuteuy. Selama ini para tokoh masyarakat, tokoh pemuda karang
taruna, dan muspika hanya mendengar dari pendamping dan
selentingan-selentingan. Pada pertemuan ini, melakukan seluruh peserta saling
diskusi dan merencanakan ke depan mengarah pada pembangunan desa secara
menyeluruh.
Salah
satu perencanaan adalah menetapkan Kp. Nagrak menjadi pilot project pembangunan desa. Berikutnya peserta berbincang bincang mengenai kenyataan pertanian
organik dan peternakan domba. Pernyataan ini membenarkan dengan memperlihatkan
langsung pada khalayak peserta yang hadir dari pertanian organik dilihat
itunyan serta gunukan yang menyatakan panennya melimpah dari GKP 600 kg
sekarang dengan organik menjadi 1400 kg dalan jangka 2 tahun. Selain itu,
peserta menghitung domba yang awalnya 30 ekor sekarang menjadi 59 ekor. Terlagi
saat mendengar penjualan pak Daday yang tembus per 100 kg Gabah Kering Panen
dengan harga 500.000 Rupiah, sedangkan harga yang ada di Kecamatan Gekbrong
hanya tembus 400.000 Rupiah. Tengkulak berani membeli dengan harga tersebut
karena sudah teruji oleh tengkulak dengan hasil beras mencapai 65-68 kg,
berbeda dengan yang lain hanya mencapai 55 kg. Pak Kohar pun menceritakan juga
dalam perberasan yang tembus 12.500/kg, dibandingkan dengan harga yang umum
hanya mencapai 9000/kg. Pak Kohar pun mengungkapkan banyak pelanggan memesan,
itu pun tidak bisa dipenuhi, karena permintaan sebanyak 1.600 ton perbulan.
Beliau menambahkan harga 12.500 menjadi patokan harga organik oleh paguyuban
pasundan dalam memasarkan beras organik per 1 kg.
Saat terakhir, Pak Daday mengungkapkan adanya usaha baru dibidang penjualan
Pupuk cair yang dibuat kelompok dengan pendamping. Pertama beliau mengungkapkan
pengalaman dengan memberikan secara gratis pada petani yang ada di daerah Kp.
Gombong Desa Songgom. Walhasil petani yang diberikan obat tadi banyak yang puas
dan akhirnya berlangganan, pak daday menjual obatnya seharga 10.000/ltr. Selanjutnya
pak daday mengungkapkan bahwa pendapatannya bertambah 2.000.000 Rupiah. Sama halnya dengan pak
Koharpun mengungkapkan yang sama dengan pendapatannya 500.000 Rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar