HAMA SASARAN
Hama sasaran yang bisa dikendalikan dengan mimba sangat banyak, antra lain:
Hama sasaran yang bisa dikendalikan dengan mimba sangat banyak, antra lain:
Wereng padi punggung putih (sogotella furcifera)
Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
Wereng hijau (Nephotettix virescens)
Ulat tritip (Plutella xylostella)
Ulat pengerek daun jeruk (Phillocnistis citrella)
Ulat tanah (agrotis spp)
Ulat grayak (Spodoptera litura)
tungau (Tetranichus spp)
Kumbang badak (Oryctes rhinocheros)
Thrips (Heliothrips spp)
Lalat putih (Bemisia tabaci)
Semut
Pengerek batang pisang (Cosmopolites sordidus)
Pengerek batang padi
Lembing (Epilachna varivestis)
Bubuk beras (Sitophilus oryzae)
Buku Jagung (Sitophilus zeamais)
Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
Wereng hijau (Nephotettix virescens)
Ulat tritip (Plutella xylostella)
Ulat pengerek daun jeruk (Phillocnistis citrella)
Ulat tanah (agrotis spp)
Ulat grayak (Spodoptera litura)
tungau (Tetranichus spp)
Kumbang badak (Oryctes rhinocheros)
Thrips (Heliothrips spp)
Lalat putih (Bemisia tabaci)
Semut
Pengerek batang pisang (Cosmopolites sordidus)
Pengerek batang padi
Lembing (Epilachna varivestis)
Bubuk beras (Sitophilus oryzae)
Buku Jagung (Sitophilus zeamais)
Berdasarkan hasil penelitian telah diperoleh bahwa ekstrak air biji mimba 50 g/l yang diaplikasikan pada umur 8 hari efektif menekan serangan hama lalat kacang, Ophiomyia phaseoli pada tanaman kedelai. Cara ini sama dengan jika menggunakan Karbofuran (Curater 3 G-6 kg/ha), Fipronil (Regent 50 EC-2 ml/l), dan Klorfirifos (Petroban200 EC-2 ml/l) dengan memberikan nilai tambah sebesar Rp. 80.400 per hektar, bila dibanding dengan tanpa pengendalian. Biji mimba yang diekstrak dengan pelarut air (50 g/l) ditambah 0,5 ml perata/ha juga efektif menekan serangan tungau merah pada ubikayu dengan mortalitas 70%. Pada tanaman kacang hijau ekstrak air biji mimba 50 g/l dapat menekan kehilangan hasil 13-45% terhadap hama penggerek polong Maruca testulalis, dan sebesar 21,5% terhadap hama Thrips bila dibanding tanpa pengendalian.
Hasil pengamatan di KP. Kendalpayak pada MT 2007 menunjukkan bahwa populasi ulat grayak, Spodoptera litura dan kutu kebul, Bemisia tabaci pada kedelai varietas Burangrang, Kaba, Ijen, dan Anjasmoro yang disemprot insektisida kimia cukup tinggi, rata-rata 6 ekor ulat/6 ayunan dan 1300-1500 ekor kutu kebul/6 ayunan dibanding 1 ekor ulat/6 ayunan dan 100-700 ekor kutu kebul/6 ayunan pada varietas yang sama yang disemprot dengan serbuk biji mimba 50 g/l air. Pada perlakuan mimba populasi predator laba-laba juga masih dijumpai.
Pembuatan Ekstrak Air Biji Mimba
1. Kering anginkan biji mimba beserta kulit biji sampai kering agar tidak berjamur.
2. Giling biji dan kulit biji mimba sampai halus, kemudian saring dengan ayakan 0,05 mesh.
3. Timbang 25-50 g serbuk biji mimba + 1 l air + 1 ml alkohol aduk rata, kemudian rendam semalam(12 jam).
4. Keesokan harinya rendaman bahan disaring dengan kain furing.
5. Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 g deterjen atau 0,5 ml perata (apsa), aduk rata dan larutan siap disemprotkan.
6. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari, dengan volume semprot yang memadai 400-600 liter air, tergantung umur tanaman yang akan disemprot.
1. Kering anginkan biji mimba beserta kulit biji sampai kering agar tidak berjamur.
2. Giling biji dan kulit biji mimba sampai halus, kemudian saring dengan ayakan 0,05 mesh.
3. Timbang 25-50 g serbuk biji mimba + 1 l air + 1 ml alkohol aduk rata, kemudian rendam semalam(12 jam).
4. Keesokan harinya rendaman bahan disaring dengan kain furing.
5. Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 g deterjen atau 0,5 ml perata (apsa), aduk rata dan larutan siap disemprotkan.
6. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada sore hari, dengan volume semprot yang memadai 400-600 liter air, tergantung umur tanaman yang akan disemprot.
Manfaat daun mimba sebagai pestisida nabati sangat mengguntungkan bagi para petani dalam pengendalian hama secara biologis dan selain itu juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk kesehatan. Tanaman Mimba sebagai pestisida nabati memiliki daya kerja yang efektif, ekonomis, aman, mudah didapat dan ramah lingkungan. Zat-zat racun yang ada di dalam tanaman mimba bermanfaat untuk insektisida, repelen, akarisida, penghambat pertumbuhan, neumatisida, fungisida, anti virus. Racun tersebut sebagai racun perut dan sistemik. Mimba memiliki efek anti serangga dengan azadirachtin sebagai komponen yang paling paten (Taryono, 2003)
Ekstrak daun dapat berefek sebagai fungisida alami pada pengendalian penyakit antraknosa pada apel pasca panen, berefek insektisida terhadap larva Aedes aegypti. Toksisitas dapat menyebabkan iritasi mata dan jaringan lunak, serta kemungkinan sebagai penyebab konjugtivitas dan inflamasi. Sudah sejak lama mimba digunakan sebagai pestisida nabati dengan kemanjuran dan peruntukan yang luas (Broad spectrum), baik digunakan secara sederhana di negara berkembang, maupun digunakan secara terformula di negara maju, seperti Amerika Serikat. Pada awalnya hanya diperuntukan untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pada tanaman yang bukan untuk dikonsumsi, namun belakangan ini sudah diperkenankan dipergunakan untuk mengendalikan OPT pada tanaman pangan (food crops) (Ruskin, 1993).
Keunggulan Daun Mimba sebagai Pestisida Nabati
Menurut Rembold (1989) Pengendalian hama dengan menggunakan mimba sebagai insektisida nabati mempunyai beberapa keunggulan antara lain :
- Di alam senyawa aktif mudah terurai, sehingga menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida kimia.
- Cara kerja spesifik, sehingga relatif aman terhadap vertebrata (manusia, lingkungan dan ternak)
- Tidak mudah menimbulkan resistensi, karena jumlah senyawa aktif lebih dari satu.
- Murah dan mudah dibuat oleh petani, , tidak menyebabkan keracunan pada tanaman, sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama, kompatibel digabung dengan cara pengendalian yang lain.
Cara pembuatan pestisida nabati dari daun mimba :
- 1 kg daun mimba ditumbuk sampai halus
- Rendam serbuk tersebut dalam 10 lt air, semalam
- Aduk sampai rata, kemudian saring dengan menggunakan kain halus
- Larutan siap disemprotkan ke tanaman
- Tambahkan detergen sebanyak 1 g/lt sebagai pengemulsi.
Resep 2
Pembuatan Ekstrak Air Daun Mimba
Blender 50 g daun mimba segar dengan 1 l air + 1 ml alkohol aduk rata, kemudian rendam semalam (12 jam). Keesokan harinya rendaman bahan disaring dengan kain furing. Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 g deterjen atau 0,5 ml perata (apsa), aduk rata dan larutan siap disemprotkan.
Blender 50 g daun mimba segar dengan 1 l air + 1 ml alkohol aduk rata, kemudian rendam semalam (12 jam). Keesokan harinya rendaman bahan disaring dengan kain furing. Larutan hasil penyaringan kemudian ditambah dengan 1 g deterjen atau 0,5 ml perata (apsa), aduk rata dan larutan siap disemprotkan.
Sumber: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar