Berawal dari program Integrative
Farming System (IFS) yang dicanangkan oleh CSR PT. Tirta Investama Plan
Cianjur, masyarakat tani Kecamatan yang terdapat di tiga Desa Kecamatan
Gekbrong yakni Desa Gekbrong, Desa Songgom, dan Desa Kebonpeuteuy menjadi masyarakat
yang sadar lingkungan dan sadar akan masa depan dengan menerapkan sistem
keterpaduan pertanian (IFS). Sadar lingkungan berarti menganggap alam ini
adalah suatu amanah yang merupakan tempat tinggal serta penghidupan yang harus
dinikmati secara arif dan bijaksana serta berkelanjutan. Sadar lingkungan pun
bisa berarti kepedulian terhadap sesama masyarakat dan membangun nilai-nilai
lokalitas serta bisa memajukan perekononian daerah dengan mengajak serta
menerapkan pertanian yang ramah lingkungan.
Masyarakat Kecamatan Gekbrong pada
awalnya merupakan masyarakat yang awam dan banyak digunakan oleh segelintiran
orang untuk kepentingan politik dan ekonomi oleh kalangan tertentu. mereka pada
posisi yang lemah dan tidak berdaya melihat kekuatan ekonomi serta kekuatan
politik dari beberapa kalangan. Sehingga saat diwawancara secara langsung
mereka merasa muak dan tidak percaya terhadap siapun yang datang pada mereka
untuk mengembangkan mereka. Akan tetapi, saat datangnya Program IFS yang
dilakukan oleh CSR PT. Tirta Investama, masyarakat merasakan hal yang berbeda,
karena Program CSR ini lebih peduli terhadap masyarakat tanpa ada kepentingan
politik atau ekonomi. Malahan Program ini masyarakat menyadarkan bahwa
masyarakat memiliki kekuatan politik untuk membangun daerahnya. Selain itu,
Program ini benar-benar membangun perekononian masyarakat sekitar sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan mereka.
Program ini pun, masyarakat serasa diperhatikan karena para petugas CSR selalu
cepat tanggap terhadap permasalahan yang ada khusunya dalam bidang pertanian.
Pada bulan Oktober 2011, para petani
mengusulkan kepada CSR untuk memfasilitasi dan membentuk lembaga berbeda dengan
sebelumnya. Mereka ingin melihat sejauh mana peran yang dilakukan oleh
perusahaan dengan membandingkan program-program lainnya yang berada di
wilayahnya. Sehingga terbentuklah Himpunan Petani Organik Cianjur Indonesia
dalam sebuah acara Sekolah lapang yang dicanangkan oleh PT. Tirta Investama
pada tanggal 5 Oktober 2011 dan mengikrarkan prasasti HIPOCI yang bunyinya
sebagai berikut;
“dengan menyebut
bismillaahirahmaanirrahiim, kami
bertekad, untuk senantiasa menjalankan pertanian organik serta tergabung dalam
himpunan petani organik. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban kami
beribadah kepada Allaah SWT, berikhtiar mencari rezeki, memajukan usaha,
mematuhi aturan kelompok serta anjuran pendamping CSR. Allaah menjadi saksi,
atas segala yang kami ucapkan dan lakukan.”
Prasati ini dibacakan oleh Bapak Endang
selaku ketua Gapoktan Kecamatan Gekbrong dan di ikuti dari patani 3 Desa
diantaranya Desa Gekbrong, Desa Songgom, dan Desa Kebonpeuteuy. Acara ini pada awalnya dihadiri dan dibuka
oleh Bapak Lurah Asep selaku Lurah Desa Gekbrong dan sebagai pembicara adalah
penyuluh setempat yakni Bapak Pepen Permana, SP. Pada pertemuan itu juga
diputuskan bahwa Bapak Eji Kaeji menjadi Ketua Umum dan Bapak Endang sebagai
Seketaris.
Babak
baru Hipoci berkiprah dengan memiliki 6 cabang kelompok yang dinaunginya,
diantaranya Kelompok tani, kelompok ternak domba, kelompok ternak ayam pelung,
kelompok ternak kelinci, kelompok ikan, dan kelompok jamur. Adapun jumlah
anggota saat itu, adalah 62 anggota padi pandan wangi dan sehat, 60 anggota
ternak domba, 30 anggota kelompok kelinci, 10 anggota kelompok jamur, 23 anggota
ayam pelung, dan 10 anggota kelompok ikan.
Sedangkan daerah yang
dikembangkan saat itu, Kp. Pajagaan, Kp. Pasirtulang, Kp. Lapang, Kp.
Bangkuong, Kp. Nanggaleng, dan Kp. Songgom.
Tidak hanya itu, cepat tanggap serta perhatian pendamping CSR terhadap
permasalahan yang dihadapi petani, menjadi faktor kuat yang mendukung
keberhasilan serta kekompakan dalam HIPOCI. Seiring berkembanganya banyak
rintangan, ancaman, serta fitnah datang terhadap kelompok membuat lebih kuat
dan kompak. Usaha serta organisasi tetap berjalan bahkan semakin berkembang. Pendamping
CSR dengan sabar membina serta membimbing petani dan mengajarkan bahwa petani
harus mempunyai kekuatan serta kemandirian dalam kelompok. petani mesti terbuka
terhadap teknologi tepat guna.
Para petani yang tergabung dalam HIPOCI ini berkeinginan untuk ikut
serta program pemerintahan yang mencanangkan go green untuk memerangi pemanasan
global (global warning). Petani merasakan dengan menggunakan organik sangat
menguntungkan masyarakat tani karena biaya yang murah, hasil yang yang
meningkat tiap tahunnya, dan harganya yang sangat menguntungkan hasilnya. Melihat ada kesatuan misi dan misi dalam
lingkungan maka ini menjadi tugas hipoci untuk mengajak dan mengkampanyekan pertanian
organik. Konsep yang diterapkan oleh HIPOCI merupakan pertanian yang terpadu
atau dengan kata lain Integratif Farming Sistem. Konsep ini menuntut semua
bidang yang terhimpun saling keterkaitan sehingga tidak dipisahkan satu dengan
yang lainnya. Dalam perkembangannya HIPOCI berhasil mengembangkan sampai tiga
desa dengan keanggotaan 392 orang.
halo.jika saya membutuhkan akar alang- alang di cinajur, apakh ada?saya membutuhkan sebanyak minimal 1 ton.Terima kasih
BalasHapusAssalamualaykum.... perkenalkan saya Asep hambali.. salah satu tim Hipoci bisnis center bentukan konsultan kami yang bekerja sama dengan PT TIV cianjur. terimakasih atas Blog HIPOCI yang cukup jelas dan lengkap. semoga saya bisa belajar dari sini.
BalasHapusAssalamualaikum perkenalkan saya Indri mahasiswa IPB yang sedang PKL dengan kajian pupuk organik. Ingin bertanya, apakah kita bisa menjual produk pupuk organik ke hipoci pak? Terimakasih
BalasHapus