Petani Organik Jaya: Hidroponik Kimia Vs Organik

Kang Sani Hipoci Cianjur, yang lebih baik itu kan organik. Kalo Hydroponik itu apa bisa organik 100% kang ?
Sebab yg saya tau, ada ramuan A dan B kalo gak salah.

Suka ·

Yulius Kastro, Amez Tri, Hari Winardi dan 7 lainnya menyukai ini.
Sani Hipoci Cianjur untuk hidroponiknya... saya pernah berdebat dengan prof (lupa) saat di Parung... emang buat dengan bahan kimia... tapi beberapa teman yang dibandung ada yang menggunakan organik nanti saya cari filenya

9 Februari pukul 1:18 · Suka · 1
Mamik Santosa Ngikut

9 Februari pukul 3:24 · Suka
Praz Sodjo Trima kasih sebelumnya kang Sani Hipoci Cianjur.

9 Februari pukul 6:31 · Suka
Widhi Hartanto hydroponik bisa 100% organik, bukunya saja ada lo.

9 Februari pukul 21:42 · Suka · 1
Sani Hipoci Cianjur PUPUK CAIR ORGANIK UNTUK HIDROPONIK oleh Charlie Tjendapati
Oleh Nengneng Metty pada 27 Februari 2014 pukul 16:38
PUPUK CAIR ORGANIK UNTUK HIDROPONIK
( Berdasarkan pengalaman pribadi,bukan rumus baku )
Kekurangan POC :

Biasanya, POC hanya mengandung unsure hara mikro saja, atau mengandung juga hara makro dalam jumlah yang sangat sedikit.
Membuat POC mesti menyediakan banyak bahan
Membuat POC membutuhkan waktu yang relative panjang ( lama )
Baunya ga terlalu enak
Kelebihan POC :
1. Bahan yang dibutuhkan banyak tersedia di sekitar
2. Murah
3. Pemberian dalam jumlah berlebih,tidak membuat tanaman mati
4. Mengurangi jumlah sampah rumah tangga
A. Ramuan Pupuk Organik Cair ( N )
1. Urine kelinci : 5 liter
2. Kotoran kelinci : 2 kg
3. Tanaman kipahit ( tithonia diversifolia ) : ½ karung
4. Air kelapa : 5 liter
5. Gula merah : 2 batang
6. Bawang merah : ¼ kg
7. dekomposer : 20 cc
Cara membuat :
1. Kipahit dan bawang merah dan gula merah dihaluskan.
2. Campur semua bahan, masukan ke gentong.
3. Tambahkan air bersih 20 liter
4. Tutup gentong,simpan ditempat teduh.
5. Buka tiap hari + aduk2 rata. Tutup lagi.
6. Proses ini sekitar 7-8 hari,lama juga ga apa.
B. Ramuan Pupuk Organik Cair ( P )
1. Daun-daun kering ( yang sudah jatuh ) : 1 karung
2. Air bersih : 20 liter
3. Mol tape / dekomposer : 100 cc / 10 cc
4. Gula merah : 1 batang
Cara membuat :
1. Haluskan daun kering dan gula merah
2. Masukkan ke dalam gentong,tambah air yang tadi.
3. Biarkan selama 10 hari
4. Siap digunakan
C. Ramuan Pupuk Organik Cair ( K )
1. Batang pisang ( ambil bagian dalamnya,yang berwarna putih.Kalo bisa yang paling deket ke akar / bonggolnya ) : 50 cm
2. Mol tape / dekomposer : 100cc / 10 cc
3. Air : 10 liter
4. Gula merah : 1 batang
Cara membuat :
1. Haluskan bonggol pisang dan gula merah
2. Campur semua bahan, masukan ke dalam gentong.
3. Diamkan selama 10 hari Kalo udah jadi , campur ketiga bahan yang tadi ½ liter : ½ liter : ½ liter dengan air 20 liter. Siap diaplikasikan pada tanaman.
TAPI :
jika membuat mesti 3 gentong dianggap ribet, silahkan menggunakan yang A aja.Karena sayuran hijau biasanya cukup dengan pupuk yang N-nya tinggi. Dalam pupuk ini, telah tersedia pula kandungan hara mikronya. ( aq udah tanya ke laboratorium agro di Lembang, jawa barat ) Selamat mencoba…..! semoga membantu… Nb. Mol Tapai adalah Mikro Organisme Lokal yang terbuat dari fermentasi tape singkong ditambah air.didiamkan selama 10 hari,kira-kira Tanaman kipahit dapat diganti dengan tanaman kacang-kacangan,alga,dadap. Gambarnya : Mula – mula, terjadi defisiensi tanaman karena kekurangan unsure Nitrogen. Tapi, dengan perawatan dan dosis yang tepat, hal tersebut dapat diperbaiki.. Tanaman menjadi bule, daun kuning atau putih Diperbaiki secara perlahan.. Tanaman berikutnya, menjadi hijau alami Jadi pesen aq, jangan terus terpaku pada rumusan baku ( walaupun itu yang terbaik,menurut banyak orang ). Kondisikan dengan waktu , tempat , biaya , dan ketersediaan bahan di lingkungan kita masing-masing. Trus, jangan pernah ragu atau bosan untuk mencoba, siapa tahu malah menghasilkan hal yang lebih mantap lagi..dan bisa di share ke semua orang. Aq juga masih terus mencoba,agar pertanian dapat dilakukan secara sederhana, namun menghasilkan yang luar biasa… Selamat bertani…

10 Februari pukul 5:14 · Suka · 4
Praz Sodjo Maturnuwun kang Sani Hipoci Cianjur, ilmu yg sangat bermanfaat bagi saya.....smoga bermanfaat pula bagi rekan" smuanya.

10 Februari pukul 7:10 · Suka
Puspa Rini Nanda saya rasa hidroponik bukan organik,saya punya resep selain resep diatas untuk.hidroponik organik

10 Februari pukul 7:24 · Suka
Praz Sodjo Mbak Puspa Rini Nanda.....dirasa bukan organik, tp kok punya resep organik ?

10 Februari pukul 7:29 · Suka
Puspa Rini Nanda maksut saya hidroponik yg menggunakan nutrisi ab+++,saya ppunya catetan buat nutrisi hidroponik dari bahan bahan organik gitu

10 Februari pukul 7:34 · Suka
Praz Sodjo Oooooo gitu ya mbak, maaf td gagal paham.

10 Februari pukul 7:38 · Suka
Sani Hipoci Cianjur organik atau tidak kimia... seruluhnya kimia... tapi yang kita ungkapkan semestinya ini merupakan kimia sintetik atau kimia organik... nah yang ini sering luput dari diskusi... termasuk saya pernah debat dengan hidroponik dengan seorang Prof IPB hidroponik....

10 Februari pukul 7:46 · Suka · 2
Praz Sodjo Yg dimaksud kimia organik bagaimana kang ?

10 Februari pukul 7:54 · Suka
Puspa Rini Nanda sebenarnya semua itu kimia,tp ada kimia organik dan kimia anorganik ,tp lebih gampang pemahamnya yg organik dan kimia apalagi orang awam seperti saya

10 Februari pukul 8:04 · Suka
Surapati Muhammad Senin kang sani prof ipb hidropinik siapa ya.
hidroponik organik bisa saja tetapi hanya sebatas sayuran daun jija menggunakn sistem nft. itipun harus ditambahi dengan poc semprot jika ada defisiensi hara. nah untuk tanaman sayuran buah oaje hidroponik subst...Lihat Selengkapnya

10 Februari pukul 8:15 · Suka · 1
Asep Deni Sopian Kita panggil praktisinya saja , clingggg kang Charlie Tjendapati , ditunggu wejangan nya ,,,,,

10 Februari pukul 8:15 · Suka
Fiar Akbar Numpang belajar kang sani

10 Februari pukul 17:34 · Suka
Sani Hipoci Cianjur kang Surapati Muhammad Senin lupa lagi kalo ga salah dah tujuh tahun, waktu masih kuliah, kalo ga salahtempatnya di parungkuda dekat kantornya PT PSI dompet duafa...

10 Februari pukul 18:00 · Suka
Widhi Hartanto Hydroponik.bisa saja.100% organik.
Pake system fertigasi. Jangan NFT/DFT. Kalo Hydroponik nya yang model nurtrisi di sirkulasi, kasihan pompa sirkulasinya.

10 Februari pukul 18:05 · Batal Suka · 1
Sani Hipoci Cianjur betul....

10 Februari pukul 18:19 · Suka
Praz Sodjo System fertigasi apa tidak memerlukan pompa ?

11 Februari pukul 7:30 · Suka
Widhi Hartanto butuh pompa paling buat ngisi tandon, penggunaannya tidak se kontiyu nft/dft

11 Februari pukul 8:38 · Suka · 1
Widhi Hartanto kalo mo ngalirkan nutrisi ke sasaran fertigasi bisa pake timer plus valve elektronik. tapi tandonnya dibikin tinggi. Kalo takut nutrisi kepanasan dibuntel sama pasir dan disiram air, Kira kira begitu..
CMIIW

11 Februari pukul 10:57 · Batal Suka · 2
Choza Ahmad pakde puspa rini nanda mana resepy hidroponik orgnik kok blm nungul?? dtggu nih

11 Februari pukul 15:26 · Suka
Adri Aji maka bukanlah hidroponik namanya jika menggunakan tanah. fertigasi tidak sama dengan hidroponik, tapi sistemnya saja

11 Februari pukul 18:37 · Suka
Adri Aji malaysia mengembangkan sistem fertigasi tapi mereka ga mau disebut hidroponik. karena pupuk yg diaplikasikan berikut perlakuan media (non hara) juga ada jentik2 mikrobanya

11 Februari pukul 18:41 · Suka
Widhi Hartanto kalo fertigasi tapi g pake tanah, cuman pake sekam bakar sama cocopeat apa boleh disebut hydroponik ?

Btw, mo hydroponik mo apapun itu, yang penting tanaman sehat, yang makan sehat, biaya rendah hasil maksimal.

11 Februari pukul 18:44 · Suka · 1
Thiara Fitriana ada yang bilang pake media tanah kah ?
biasanya hidroponik dng sistem fertigasi terbuka itu menggunakan media sekam bakar/arang sekam

11 Februari pukul 18:45 · Suka
Adri Aji Widhi Hartanto, ya pasti kita mengacu pada kalimat terakhir iitu lah, tapi ts menyebutkan hidroponik organik itu yg aneh

11 Februari pukul 18:47 · Suka
Widhi Hartanto hehehe jadi yang bikin buku ini aneh ya om Bro ...

11 Februari pukul 18:49 · Suka
Adri Aji yoi, itu aneh. semaster apapun si pembuat buku tetap aneh haha. karena hidroponic nda mengenal media non hara. emang sih saya nda terlalu memusingkan namanya, hanya yang saya tahu bahwa hidroponic itu menggunakan pupuk2 berbahan mineral, bukan kimia seperti pupuk majemuk. masa2 pusing antara nama dan praktek udah ta coba, bedengan tapi dengn irigasi tetes

11 Februari pukul 18:54 · Suka · 1
Widhi Hartanto http://library.uniteddiversity.coop/.../Totally_Organic...
kalo pengen tahu seaneh apa yang bikin buku silahkan donlot sendiri. 79 Mb.
Lumayan buat mbuka wawasan

11 Februari pukul 18:55 · Suka · 1
Adri Aji ah ga perlu, mendng tanam di sawah aza

11 Februari pukul 18:56 · Suka
Widhi Hartanto Wkwkwkwkkk... ya wis.

11 Februari pukul 18:57 · Suka
Thiara Fitriana Kalo sawah hidroponik bukan ya ?

11 Februari pukul 18:57 · Suka
Adri Aji haha, tenang mbak. iseng aza saya godain trit ini. //salaman masbroWidhi Hartanto

11 Februari pukul 18:58 · Suka
Fiar Akbar Aq yo nang sawah ae tp melu nyimak he he

11 Februari pukul 19:00 · Suka
Widhi Hartanto hehehehee... woles bro peace

11 Februari pukul 19:00 · Suka
Adri Aji ya gitu deh, saya pernah bertemu dengan orang yang memusingkan nama pola tanam itu sendiri. ta piker itu terlalu panjang dan teoritas tok, kapan dapat hasil? saya coba2 tanam ala bedengan tapi sistemnya irigasi, untuk pupuk pake oplosan. ini poto taun2 yang lampau

11 Februari pukul 19:33 · Telah disunting · Suka
Wirda Raihan Nyimak master hidroponik Adri Sarjana Gugel.

11 Februari pukul 19:09 · Suka · 1
Adri Aji minggat ae wes, ono pak lurah

11 Februari pukul 19:10 · Suka
Wirda Raihan Disimak kok malah minggat ?

11 Februari pukul 19:13 · Suka
Ronal Mbois Disimak kok malah minggat ?

11 Februari pukul 19:16 · Suka · 1
Wirda Raihan Biar metan tanah bisa disebut hidroponik, caranya gampang om. Tanahnya dibikin batu bata, dibakar sampe merah lalu dihancurkan sebesar kelereng(kira2) lalu dipake media tanam hidroponik.. Dah gampang kan hehehe #becanda

11 Februari pukul 19:19 · Suka
Adri Aji nembe isya'
sakjane komentarku nduwuur iku mung nggudo tok pak Ronal hehe, guyon2. senajan elmu lan pengalamanku sek suitik

11 Februari pukul 19:26 · Suka
Ronal Mbois Woo tibake adri aji iku adri sarjana gugel yo.. Tak goleki kok ra tau mecungul...

11 Februari pukul 19:27 · Suka
Adri Aji boto dikkir kan iso

11 Februari pukul 19:27 · Suka
Ronal Mbois Bihh enek wong lawas, aku tak isin disik

11 Februari pukul 19:28 · Suka
Adri Aji aku sing Isin, ketemu wong2 sing pengalaman haha. mangkane jarang fban saiki

11 Februari pukul 19:28 · Suka
Praz Sodjo Aku tambah ngelu pak.....

11 Februari pukul 19:30 · Suka
Adri Aji komentare ki demang sing paling ta iling, nek ga salah 2 tahun kepungkur

"tani kok fb an ae, kapan nandure"
mbuh nyindir sopo, tapi aku kesindir waktu iku suwun

11 Februari pukul 19:32 · Suka · 3
Thiara Fitriana Disimak kok malah minggat ?

12 Februari pukul 0:56 · Suka
Adri Aji nduwurku iki klonengan
https://www.google.com.sg/search...

Google

GOOGLE.COM.SG

12 Februari pukul 1:20 · Suka · Hapus Pratinjau
Widhi Hartanto wuih..... klon nmr pinten niku ?

12 Februari pukul 3:04 · Suka
Banyu Bening Haha sudahlah.realistis saja. . . Ada orang yg harus brtanggung jwab karna mengedukasi bhwa pupuk kimia gak baek untk kesehetan, hey bung yg gak baek cuma di tanahnya dan jika di imbangi c organik smw gak ada masalah. Dn tentu penyetabil ph , . .pembua...Lihat Selengkapnya

21 Februari pukul 20:29 · Telah disunting · Suka
Adri Aji ndengaren nduwurku rodo waras hihi

21 Februari pukul 20:17 · Suka
Banyu Bening miris lihatnya brot, ..

21 Februari pukul 20:20 · Suka
Banyu Bening miris lihatnya brot, ..

21 Februari pukul 20:20 · Suka
Widhi Hartanto Mungkin mas Banyu perlu menambah referensi, komposisi udara kita 78%, maka sebenarnya dengan menambah bakteri pengikat N inysaallah kebutuhan N sudah tercukupi. Akan halnya penambahan C bisa dikurangi dengan tidak membawa biomass hasil panen ke luar la...Lihat Selengkapnya

21 Februari pukul 20:24 · Suka
Ronal Mbois duwurku banyu bening ampuh e

21 Februari pukul 20:25 · Telah disunting · Suka
Banyu Bening q gumun ki demang nduwurmu iku lho rak mudeng

21 Februari pukul 20:26 · Suka
Banyu Bening mkstnya bukan tdk menambah kmpos sama sekali tp penambhan c organik harus berimbang tdk perlu berton ton untk , suplai nitrogen. .

21 Februari pukul 20:31 · Suka · 1
Widhi Hartanto yups, lha nek itu saya sepakat. soale N dari kompos juga g banyak banyak amat kok.

21 Februari pukul 20:32 · Suka
Banyu Bening beati dari komen awal gak paham ye wakaka

21 Februari pukul 20:34 · Suka
Widhi Hartanto ow maksudnya itu to, cuman gini lo mas, penggunaan urea pun bisa jauh dikurangi mana kala ada bakteri penambat N. dan ini juga penemuan baru lo.
Dengan tidak membawa biomass keluar lahan, berarti tidak perlu membawa berton kompos dan yang paling penting juga tidak perlu membawa berkuintal urea .. hehehehe

21 Februari pukul 20:44 · Suka
Widhi Hartanto cukup bawa bakteri saja ke lahan. N nya masuk ndiri

21 Februari pukul 20:45 · Suka
Banyu Bening masak cih cius!?

21 Februari pukul 20:46 · Suka
Widhi Hartanto kasih tau g ya ...

21 Februari pukul 20:50 · Suka
Banyu Bening wuakaka