Laman

Jumat, 17 Oktober 2014

Bagase (Ampas Tebu)

kuliah Membahas tentang Bagase (Ampas Tebu) maaf telat lagi sibuk...
untuk pertanian
Ampas tebu adalah suatu residu dari proses penggilingan tanaman tebu (saccharum oficinarum) setelah diekstrak atau dikeluarkan niranya pada Industri pemurnian gula sehingga diperoleh hasil samping sejumlah besar produk limbah berserat yang dikenal sebagai ampas tebu (bagasse).
Ampas tebu yang dihasilkan pada pabrik gula cukup besar dapat mencapai 30% - 40% dari bobot tebu yang diolah. Ampas tebu tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik atau pupuk kompos. Dari hasil analisis yang dilakukan ampas tebu mengandung 22,4% C, ratio C/N 33,6., kadar air 5,3%, kadar N 0,25 – 0,60%, kadar fosfat 0,15 – 0,22%, dan 0,2 – 0,38% K2O (Erwin, 1997).
Dengan penggunaan kompos (bahan organik) dan dengan semakin tinggi
dosis yang diberikan , maka semakin menurun kekerasan tanah, karena dengan bahan organik akan memberikan kondisi kehidupan mikroorganisme tanah yang lebih baik. Kondisi mikroorganisme tanah yang lebih baik menyebabkan tanahlebih gembur (Novizan, 2001).
cara 1 Pengolahan Campurkan pukan sapi (1 bagian) dan Bagase (3 bagian). pembuatan secara an-aerob
Hasil analisis kompos bagase dengan starter kotoran sapi (3 : 1 vlv)
Sifat Kompos Hasil Analisis
Kadar air (YO) 64.23
pH (HzO 1 : 5) 4.95
As Humik (%) 12.10
C-Organik (%) 20.47
N-Total (%) 1.12
CM rasio 18.00
P205 (Olsen) (%) 0.08
KzO (Morgan) (ppm) 75.29
s ( SO4) 0.02
KTK (me11 00 g) 100.18
Ca (%) 0.08
Mg b~m) 91.69
Sumber : Laboratorium Sucofindo, Bebi (1998)
Cara 2 dengan Campuran tanah aluvial (tanah sungai) sebelum pengolahan lahan
cara 3 Bagasse di arangkan penggunaan untuk polibag atau campuran pengolahan kompos.
Lumayan gabungin 10 jurnal jadi sedikit bahasannya.... 
Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar