Perubahan iklim merupakan kejadian alam yang dapat terjadi di tingkal global, regional,maupun lokal, yang umumnya berdampak terhadap perubahan pola tanam danpenurunan produksi. “pranatamangsa” dan “Kertamasa” yang dalam sejarah danbudaya bercocok tanam dijadikan sebagai pemandu penerapan pola tanam tidakdapat dipedomani sepenuhnya karena pergeseran awal musim akibat perubahan iklim.
Setiap tahun petani dihadapkan kepada perubahan iklim yang ekstrim, baik kering (El-Nino)maupun basah (La-Nina). Kekeringan pada musim hujan menyebabkan tanaman kekeringan sebelum sempat tumbuh. Pada beberapa kasus, akibat fenomena tersebut terjadi perkembangan hama dan penyakit yang menyebabkan tanaman tidak jarang mengalami gagal panen.
Perubahan pola curah hujan tersebut harus menjadi perhatian dalam mengatur kalender dan pola tanam untuk menjaga kesinambungan produksi pertanian menuju kemandirian pangan nasional.Oleh karena itu perlu dibuat peta kalender tanam.
Apakah Peta Kalender Tanam (katam) itu?
Peta Kalender Tanam (Katam) adalah peta yang menggambarkan potensi pola waktu tanam untuk tanaman pangan, terutama padi, berdasarkan potensi dan dinamika sumberdaya iklim dan air. Peta ini secara khusus disusun untuk keperluan program ketahanan pangan. Peta Kalender Tanam diharapkan juga menjadi salah satu informasi yang operasional dalam menghadapi anomaly dan perubahan iklim.
Untuk mengantisipasi perubahan iklim yang tidak menetu dan tidak mudah diprediksi, maka peta katam tidak hanya disusun berdasarkan kondisi periode tanam yang dilakukan oleh petani saat ini, tetapi juga disusun berdasarkan tiga kejadian iklim yaitu tahun basah (TB), tahun normal (TN), dan tahun kering (TK). Dengan demikian kalender dan pola tanam yang akan diterapkan dapat disesuaikan denganmasing-masing kondisi iklim tersebut.
Manfaat dan Sasaran
(1) Menentukan waktu tanam setiap musim (MH,MKI, danMKII) berdasarkan kondisi iklim (La-Nina,normal, atau El-Nino).
(2) Menentukan pola tanam secara spasial dan tabularpada skala kecamatan.
(3) Menetukan rotasi tanaman pada setiap kecamatanberdasarkan potensi sumberdaya iklim dan air.
(4) Mendukung perencanaan tanam, khususnya tanamanpangan.
(5) Mengurangi kerugian petani sebagai akibat burukpergeseran musim.
Peta Katam dibuat sederhana agar mudahdipahami oleh para penyuluh, petugas dinas pertanian,kelompok tani dan petanidalam mengatur kalender dan pola tanam sesuai dengan kondisi iklim.
Keunggulan
(1) Dinamis, karena disusun berdasarkan beberapakondisi iklim.
(2) Operasional pada skala kecamatan.
(3) Spesifik lokasi, karena mempertimbangkan kondisisumberdaya iklim dan air setempat
(4) Mudah diperbaharui (updatable)
(5) Mudah dipahami oleh Pengguna, karena disusunsecara spasial dan tabular dengan uraian yang jelas.
Target
PetaKatam disusun dalam bentuk Atlas skala 1:250.000. Dalam penggunaannya, petakalender tanam perlu dilengkapi dengan prediksi iklim, agar diketahui kejadianiklim yang akan datang, sehingga perencanaan pertanian dapat disesuaikan dengankondisi sumberdaya iklim dan air. Seandainya diperlukan informasi lebih lanjutboleh menghubungi BAlit Agroklimat dan Hidrologi, jl. Tentara Pelajar IA BogorTelp/Fax 0251-312760.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar